Breaking News

Epidemiolog UI Bantah Satgas Covid: Tak Ada Klaster Kerumunan Terkait HRS, Itu Buat Jelekin Aja


Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono membantah Satgas Penanganan Covid-19 yang menyebut muncul klaster penularan virus corona di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.
 
Pandu menyebut tak ada klaster Petamburan meskipun terjadi kerumunan saat acara yang digelar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data yang dimiliki FKM-UI, kata Pandu, kenaikan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta berasal dari klaster keluarga usai libur panjang 28 Oktober-1 November lalu.

"Menurut saya enggak ada klaster Petamburan, yang positif memang banyak, tapi enggak ada kaitannya dengan klaster kerumunan itu. Kalau klaster keluarga yang berlibur, itu ada," kata Pandu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (24/11).

Pandu mengatakan lonjakan kasus di DKI justru berasal dari aktivitas libur panjang ketimbang kerumunan Rizieq. Berdasarkan data yang ia miliki, belum ada laporan kasus positif Covid-19 akibat kerumunan yang terjadi di Petamburan, Tebet, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Menurut FKM-UI dari data yang ada belum ditemukan klaster akibat kerumunan di Petamburan dan Tebet, kenaikan kasus di Jakarta lebih mungkin terjadi akibat dampak libur panjang," ujarnya.

"Di Tebet klaster keluarga karena cuti liburan terbanyak, ditemukan 19 klaster keluarga," kata Pandu menambahkan.

Pandu menduga narasi kemunculan klaster Covid-19 akibat kerumunan di Petamburan maupun Tebet merupakan gerakan untuk menjatuhkan satu pihak tertentu. Kemunculan klaster Petamburan dikaitkan dengan kerumunan yang disebabkan simpatisan Rizieq.

"Petamburan itu kan bilangnya dikaitkan dengan HRS, enggak juga. Jadi keliatannya sih ini ada gerakan-gerakan untuk jelekin kerumunan tadi," ujarnya.

Sebelumnya, terjadi kerumunan massa dalam jumlah besar di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya. Kerumunan terjadi saat penyambutan dan acara Rizieq. Seperti di Bandara Soekarno-Hatta, Petamburan, Tebet, hingga Megamendung, Kabupaten Bogor.

Dalam keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (20/11) disebutkan klaster Petamburan. Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut terdapat tujuh orang yang terkonfirmasi positif virus corona di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.

Sementara Kementerian Kesehatan menyatakan, berdasarkan pemeriksaan PCR di Labkesda pada Sabtu (21/11), ada 50 orang terkonfirmasi positif di Tebet, 30 orang di Petamburan terkait kerumunan acara yang dihadiri dan dibuat Rizieq.

Untuk di kawasan Megamendung, Kemenkes masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap 15 orang yang hadir dalam kerumunan penyambutan Rizieq.

Doni telah meminta masyarakat yang hadir dalam kerumunan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Petamburan, Slipi, Tebet, hingga Megamendung untuk melakukan tes swab antigen yang dilakukan pemerintah.

Doni memastikan tes swab yang dibuat pemerintah dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini gratis. 

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono/Net
Epidemiolog UI Bantah Satgas Covid: Tak Ada Klaster Kerumunan Terkait HRS, Itu Buat Jelekin Aja Epidemiolog UI Bantah Satgas Covid: Tak Ada Klaster Kerumunan Terkait HRS, Itu Buat Jelekin Aja Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar