Ada Bukti WA Harun Masiku Minta Uang Beli Tiket Pesawat, Mustahil Punya Uang untuk Suap

Harun Masiku

Bukti tangkapan layar percakapan melalui Whatsapp diungkap dalam sidang gugatan praperadilan yang diajukan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).

Dalam tuntutannya, MAKI meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tersangka baru dalam perkara suap yang menjerat Harun Masiku dan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Bukti tangkapan layar itu diduga adalah percakapan antara Harun Masiku dan seseorang bernama Budi.

Dalam percakapan itu, politisi PDIP teresebut meminta kepada Budi untuk dibelikan tiket pesawat.

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menyebut, bukti tangkapan layar itu menunjukkan bahwa Harun Masiku adalah sosok biasa dari sisi keinganan.

“Karenakan untuk sekedar kebutuhan tiket pesawat meminta kepada temannya,” ujar Boyamin Saiman, Kamis (13/2).

Atas dasar itu, pihaknya menilai tidak mungkin uang suap Rp900 juta adalah miliknya.

“Sangat mustahil apabila Harun Masiku mampu menyediakan uang suap Rp900 juta kepada Wahyu Setiawan,” sambungnya.

Karena itu, pihaknya meyakini bahwa uang suap tersebut bukan milik Harun Masiku, melainkan pihak lain.

Boyamin mengaku, dirinya sudah bertemu langsung dengan sosok bernama Budi dan mendapat sejumlah informasi keseharian dan pekerjaan Harun Masiku.

“Dia menjelaskan sehari-hari pekerjaan Harun Masiku adalah lawyer, namun jarang bersidang,” katanya.

Dari Budi, lanjutnya, didapat informasi bahwa klien terkahir Harun Masiku adalah sebuah perusahaan milik orang asing.

“Namun Harun Masiku tidak bisa membantu kasus hukum perusahaan tersebut sehingga Harun Masiku tidak dibayar,” bebernya.

Bukti percakapan Harun Masiku minta uang dibelikan tiket pesawat

Dengan dasar itu pula, pihaknya berkesimpulan bahwa Harun Masiku tak memilki banyak uang sejak enam bulan terakhir, terlebih untuk menyuap Wahyu Setiawan.

“Untuk itu KPK harus segera menetapkan tersangka baru orang yang diduga membiayai uang suap antara Harun Masiku dan Wahyu Setiawan,” pungkasnya. [ps]