Kartu Pra Kerja Tak Kunjung Terealisasi, Ustaz Tengku Zulkarnain Sumpahin Jokowi Supaya Gunung Timpa Kepalanya

Baca Juga

Ustadz Tengku Zulkarnain

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnai menyoroti beberap kartu sakti Jokowi yang merupakan program andalan yang disampaikan Jokowi di masa kampanye lalu. Salah satunya kartu pra kerja.

Sayangnya, kata Ustaz Tengku, kartu saksi yang digadang- gadangkan itu, hingga saat ini satu pun belum ada yang terealisasi.

“Janji bulan Januari 2020, sekarang sudah Februari, namun tiga kartu sakti yang dijanjikan tidak kunjung keluar,” kata Ustaz Tengku Zulkarnain di akun tweet pribadinya, Selasa (4/2).

Ustaz yang kerap mengritisi pemerintah ini menyebut balasan janji yang diingkari bagi seorang mukmin. Bagaikan manusia yang ditimpakan gunung ke atas kepalanya.

“Bagi seorang mukmin janji itu seumpama gunung yang akan menimpa kepalanya,” ungkapnya.

Namun, kata da’i berdarah Melayu Deli itu, mengingkari janji bagi orang munafik, merupakan perbuatan yang biasa layaknya lalat yang hinggap di hidungnya.

“Tapi bagi orang munafik hanya bagaikan lalat yang hinggap di hidungnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak menagih janji yang pernah disampaikan kedua pemimpin itu pada masa kampanye lalu.

Diantaranya, kemiskinan turun dan kartu sembako murah, klaim jaminan pendidikan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, kartu Pra-Kerja untuk dua juta orang yang belum masuk dunia kerja.

Namun, hingga 100 hari pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin menjabat. Janji kartu sakti yang dijanjikan terhadap rakyat itu belum juga terwujud.

Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku resah lantaran harus ikut bertanggung jawab mengakodomodasi janji- janji kampanye Presiden Jokowi. Pasalnya banyak janji-janji kampanye Jokowi selama Pilpres 2019 lalu, punya dampak sensitif pada pengelolaan anggaran.

Dicontohkannya, salah satu janji kampanye yang cukup membuatnya risau adalah kartu pra-kerja. Sebabnya, Jokowi memberikan janji untuk memberikan kartu pra-kerja kepada kepada 2 juta penduduk dengan alokasi anggaran Rp 10 triliun.

“Salah satu yang di-promise Presiden kala itu kartu pra-kerja Rp 10 triliun. Ini saya tanya ‘Pak ini gimana caranya?’ kemudian Pak Presiden bilang ‘Udah dipikirin nanti saja. Pokoknya kampanye dulu,” ucap Sri Mulyani. [ps]