Breaking News

Tak Hanya Jakarta, Tiga Daerah di Jawa Tengah Ini Juga Terkepung Banjir


Memasuki puncak musim hujan, BMKG menyebut beberapa daerah di Indonesia akan mengalami curah hujan tinggi hingga rendah. Curah hujan yang tinggi terjadi di Jakarta sejak awal tahun 2020 lalu. Hujan deras kembali melanda wilayah Jakarta sejak Senin (24/2) sore.

Akibatnya, sejak semalam hingga pagi ini, Selasa (25/2), beberapa wilayah di Jakarta terendam banjir. Curah hujan yang tinggi tidak hanya melanda Jakarta, tiga wilayah di Jawa Tengah juga menerima dampaknya.

Beberapa titik di Kabupaten Batang, Kudus, hingga Pekalongan, juga mengalami banjir. Dilaporkan ratusan warga mengungsi karena banjir.

Banjir Menggenang Kabupaten Batang

2020 Liputan6.com/Herman Zakharia
Banjir juga terjadi di Kabupaten Batang. Banjir disebabkan hujan yang terus mengguyur mulai Minggu (23/2) malam sampai Senin (24/2) siang kemarin.

Akibatnya, sebanyak 10 desa/kelurahan di Kecamatan Batang terendam banjir. Sepuluh desa itu, Desa Denasri Kulon, Denasri Wetan, Watesalit, Kalipucang Kulon kalipucang Wetan, Karangasem Selatan, Karangasem Utara, Kasepuhan, Proyonagan Tengah, dan Proyonangan Utara.

Air yang menggenang di 10 kelurahan itu memiliki tinggi beragam, dari 40 hingga 50 sentimeter. Aktivitas masyarakat dilaporkan terganggu dan sejumlah sekolah diliburkan.

Penyebab Banjir di Batang

2020 Merdeka.com
Menurut salah seorang penduduk yang terdampak banjir, Santi (40), mengatakan bahwa banjir yang melanda rumahnya di Desa Denasri Kulon mulai terjadi sejak pukul 03.00 hingga Senin siang. Banjir itu disebabkan karena meluapnya Sungai Gabus.

"Kami sejak malam tidak tidur dan waspada pada kemungkinan yang bisa terjadi akibat banjir ini. Saat ini warga masih bertahan di rumahnya masing-masing. Walau begitu kami tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasak atau yang lainnya," terang Santi dilansir dari Antaranews.com.

Respon Pemerintah

2020 Merdeka.com/Bram Salam
Bupati Batang, Wihaji, dan Kapolres Batang AKBP, Abdul Waras langsung meninjau ke lokasi banjir sekaligus menampung keluhan para korban. Wihaji mengatakan Pemerintah Kabupaten sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan kebutuhan logistik dan obat-obatan.

"Saya sudah perintahkan para camat dan kepala desa untuk menyiapkan kebutuhan bagi para korban banjir seperti mie, beras, dan obat-obatan. Adapun bagi rumah yang terendam banjir, saya minta warganya untuk mengungsi ke sejumlah titik pengungsian seperti mushalla, masjid, dan pendopo kantor bupati," terang Wihaji.

Ratusan Warga Mengungsi

2020 Liputan6.com/Herman Zakharia
Sementara itu banjir juga terjadi di Kabupaten Pekalongan. Dua daerah yang terdampak banjir di sini adalah Kecamatan Tirto dan Siwalan. Akibat dari banjir ini, sebanyak 470 warga mengungsi ke lokasi yang aman seperti musholla, masjid, dan balai desa.

Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah mendirikan dapur umum bagi para korban banjir.

"Para korban banjir ini sedang mengalami kesulitan beribadah dan memasak. Oleh karena itu saya ingin memastikan dapur umum untuk para korban banjir berfungsi dengan baik," kata Wakil Bupati Pekalongan, Arini Harimurti.

Banjir Di Kudus

2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho
Selain di Pekalongan dan Batang, banjir juga terjadi di Kabupaten Kudus. Banjir itu terjadi sejak Minggu (23/2). Akibatnya, sekitar 235 rumah tergenang banjir. Rumah-rumah itu tersebar di lima desa yaitu Desa Jati Wetan, Pasuruhan Lor, Setrokalangan, Banget, dan Kedung Dowo.

Meskipun begitu, warga terdampak banjir masih bertahan di rumah mereka dengan menyelamatkan barang-barang berharga di tempat yang jauh dari kemungkinan terkena genangan air.

"Beberapa barang elektronik sudah kami selamatkan di tempat yang aman, termasuk barang berharga lainnya yang mudah rusak ketika terkena air," kata Parmi, warga Desa Jati Wetan yang rumahnya ikut terdampak banjir dilansir Antaranews.com.

Penyebab Banjir Kudus

2020 Liputan6.com/Herman Zakharia
Menurut Parmi, banjir di tempatnya terjadi akibat genangan air tidak bisa dibuang ke Sungai Wulan. Akibatnya, genangan air semakin bertambah hingga setinggi mata kaki.

Selain itu, banjir yang terjadi di Desa Setrokalangan, Desa Kedungdowo, dan Desa Banget terjadi akibat meluapnya air dari Sungai Serang Welahan Drainase (SWD) I.

"Untuk hari ini Minggu (23/2), debit air SWD I berangsur turun, sehingga genangan banjir juga bisa turun," ujar Camat Jati, Andreas Wahyu Adi,seperti dikutip dari Antaranews.com.

Siswa Diliburkan


2013 Merdeka.com
Kegiatan belajar-mengajar di SD Setrokalangan I terpaksa diliburkan karena sekolahnya tergenang banjir pada Senin (24/4). Sementara khusus untuk siswa kelas VI SD mereka tetap masuk karena ada kegiatan latihan ujian sekolah. Karena sekolahnya tergenang banjir, kegiatan latihan ujian itu diadakan di SD Setrokalangan II yang jaraknya berdekatan.

SD Sutrokalangan II sendiri sekolahnya juga tergenang banjir, namun tidak sampai ke kelas-kelas. Selama air tidak masuk ke ruang kelas, kegiatan proses belajar mengajar tetap dilakukan,ujar Suroto, Kepala SD Sutrokalangan II. [mdk]

Foto : 5 Kecamatan di Karawang Tergenang Banjir. ©2020 Merdeka.com/Bram Salam
Tak Hanya Jakarta, Tiga Daerah di Jawa Tengah Ini Juga Terkepung Banjir Tak Hanya Jakarta, Tiga Daerah di Jawa Tengah Ini Juga Terkepung Banjir Reviewed by Admin on Rating: 5

Tidak ada komentar