Breaking News

Belum Selesai Belva Devara dan Andi Taufan, Tambah Lagi Stafsus Milenial Billy Mambrasar?


Makin berat saja beban Presiden Jokowi. Anak-anak muda bawaannya kembali disorot tajam. Kali ini stafsus milenial Billy Mambrassar yang disorot. Padahal, Presiden Jokowi tanpa ada polemik dari para staf khususnya sekalipun, Presiden Jokowi sudah pusing tujuh keliling lapangan bola karena menangani wabah virus corona.

Sebelumnya, stafsus Andi Taufan selaku CEO Amartha didesak segera mengikuti langkah mundur stafsus Belva Devara dari jabatannya karena perusahaannya, Ruangguru, terlibat dalam proyek triliunan rupiah dari Pemerintah RI.

Seperti yang dilansir dari Tempo.co, Pemerintah Pusat menggelontorkan dana 20.000 miliar rupiah untuk program Kartu Prakerja ini. Dari total anggaran tersebut, sebesar 5.600 miliar rupiah dianggarkan untuk program pelatihan online. Politikus Demokrat Rachland Nashidik mengkritik penunjukan delapan perusahaan itu karena dilakukan tanpa melalui lelang. Padahal jika diasumsikan setiap perusahaan dipilih secara merata oleh peserta pelatihan online, kata Rachland, setiap perusahaan bisa meraup uang sebesar 700 miliar rupiah.

Adamas Belva Devara yang menjabat sebagai Staf Khusus dari generasi milenial Presiden Jokowi diketahui publik juga merupakan sosok CEO Ruangguru.

Jika kasus yang menerpa stafsus dari kalangan milenial yakni Andi Taufan beda lagi. Dia disorot tajam publik karena menyurati kepala kecamatan seluruh Indonesia untuk melibatkan perusahaannya dalam menangani wabah virus corona. Disorot tajam karena Seperti dilansir dari Tribunnews.com, dia meminta semua camat di Indonesia untuk melibatkan PT. Amartha Mikro Fintek melalui program Relawan Desa Lawan Covid-19. Surat tersebut dinilai banyak pihak sarat kepentingan lantaran perusahaan yang diusulkan tersebut merupakan perusahaan yang dipimpin oleh  Andi Taufan sendiri. Surat itu merupakan permohonan agar para camat mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) demi melawan wabah Covid-19 yang dilakukan perusahaannya, yakni PT. Amartha Mikro Fintek.

Tokoh kondang Sudjiwo Tedjo sampai bereaksi atas kasus penyelewengan kekuasaan tersebut. Melalui media Twitter, budayawan Sudjiwo Tedjo menyindir kasus tersebut tidak pantas dimaklumi.

Habis Belva dan Andi, Terbitlah Billy?

Memang tidak segahar kasus yang menimpa Belva Devara karena melibatkan megaproyek Kartu Prakerja yang bernilai triliunan rupiah, bisa dibilang kasus yang menimpa Billy terhitung sangat receh. Tapi, publik seakan tidak mau tahu, karena ini tetap saja bisa dibilang conflict of interest dalam proyek negara.

Seperti dilansir dari Tempo.co, staf khusus kepresidenan Billy Mambrasar pernah menyebut ada 21 pengusaha muda Papua mendapat dukungan dana investasi senilai Rp 1,44 miliar dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang berada di bawah Kemenkop dan UKM.

Sorotan tajam publik berawal dari aksi Billy Mambrasar menemui seorang menteri langsung di kantornya. Staf khusus presiden ini mendatangi Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan. Lalu, di hadapan para wartawan, keluar dari ruang pertemuan  staf khusus presiden itu menjelaskan panjang lebar soal Gerakan Papua Muda telah didukung penuh oleh Teten Masduki.

 "Mereka usahanya sudah berjalan dan puji Tuhan dari Kementerian Koperasi dan UKM menyambut baik dan memberikan dukungan," kata dia seperti dilansir dari Tempo.co.

Menurut keterangan Billy Mambrasar, dukungan yang akan diberikan ada tiga bentuk. Pertama, hibah untuk bisnis yang kecil. Kedua, LPDB untuk bisnis menengah ke atas melalui mekanisme koperasi. Ketiga, pinjaman dengan bunga kecil untuk bisnis yang lebih besar. Sehingga akan ada 21 unit bisnis yang besar pun didukung dengan mekanisme LPDB dari Kementerian Koperasi dan UKM.

"Totalnya Rp 1,44 miliar untuk 21 anak pebisnis, yang sudah dilatih PT. Papua Muda Inspiratif," kata dia seperti dilansir dari Tempo.co.

Sontak sorotan tajam lantas mengarah pada sosoknya. Mengingat PT. Papua Muda Inspiratif adalah perusahaan miliknya sendiri. Gracia Billy Mambrasar atau biasa disapa Billy adalah putra asli Papua yang lahir 17 Desember 1988, dan ia diketahui adalah Dirut PT. Papua  Muda Inspiratif selain menjadi seorang staf khusus Presiden Jokowi.

Sehingga menjadi menarik untuk kita ikuti perkembangan dari polemik baru ini. Apakah Presiden Jokowi hanya memberi teguran keras seperti kasus Andi Taufan ataukah sekalian membubarkan tim stafsus milenial untuk mengurangi beban politik di saat-saat penuh tekanan seperti sekarang ini.

Sumber : kompasiana
Foto : Stafsus Presiden/Net
Belum Selesai Belva Devara dan Andi Taufan, Tambah Lagi Stafsus Milenial Billy Mambrasar? Belum Selesai Belva Devara dan Andi Taufan, Tambah Lagi Stafsus Milenial Billy Mambrasar? Reviewed by Admin on Rating: 5

Tidak ada komentar