Cerita Siti Fadilah: Saya Menyetop Flu Burung Bukan Dengan Vaksin, Tapi Politik
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat ini masih menjalani hukumannya selama empat tahun akibat dugaan korupsi. Namun, ia dikabarkan baru saja dipindahkan ke rumah sakit karena kesehatannya memburuk pada 20 Mei 2020.
Keadaan mantan menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut kini cukup membaik dan bersedia di wawancara oleh mentalis sekaligus presenter, Deddy Corbuzier. Wawancara tersebut diunggah Deddy Corbuzier di kanal YouTube miliknya pada 20 Mei 2020.
Dalam wawancara tersebut, terdapat bahasan terkait seorang tokoh dan ivestor dunia, Bill Gates. Siti Fadilah buka-bukaan mengapa ia menolak Vaksin pendiri Microsoft tersebut. Ia menilai ada yang aneh dengan kampanye Vaksin Bill Gates.
Menurutnya, terdapat sesuatu yang janggal saat Bill Gates membahas Pandemi dan Vaksin pada tahun 2017 lalu. Saat itu ia mengikuti Forum Ekonomi Dunia, Davos pada awal 2017 dengan Bill Gates sebagai pembicara utama.
"Ada sesuatu yang aneh untuk saya ya," buka Siti Fadilah dalam wawancara.
Siti Fadilah mengaku, pada satu kesempatan Bill Gates menggebu-gebu bilang akan terjadi Pandemi. Anehnya, Bill Gates telah dulu mempersiapkan Vaksin.
"Ada Pandemi selalu ada Vaksin. Kenapa nggak Pandemi ya pandeminya dihentikan. Kenapa mesti dibikin Vaksin. Jadi kenapa tidak dicegah jangan sampai ada Pandemi," selorohnya.
Siti Fadilah juga mengungkapkan, Bill Gates bukan lulusan kedokteran. Namun mengapa ia begitu fasih berbicara akan terjadinya Pandemi.
"Yang tak masuk di akal saya, dia kan pebisnis, ahli virus, tapi mungkin di komputer," katanya.
Ia juga bercerita tentang soal langkahnya menggugat tawaran Vaksin Flu Burung oleh WHO pada 2017 lalu. Ia pun mereformasi WHO pada waktu itu.
"Saya memandang WHO tidak melakukan dengan adil di negara-negara berkembang seperti kita, saya reformasi bahwa kita memiliki kedudukan yang sama dengan negara mana pun,"
Awalnya Siti Fadilah hanya berprasangka, namun ia membuktikan jika prasangkanya benar. Katanya pada kala itu, untuk menghentikan Flu Burung tidak perlu dibuat Vaksin. Pasalnya Flu Burung belum sampai menyebar dari manusia ke manusia.
"Waktu itu WHO berkoar-koar Flu Burung menular dari manusia ke manusia, saya nggak mau. Saya membuktikan virus saya tak menular. Nah, itu saya juga protes ke PBB. Stop Flu Burung, nggak pakai Vaksin, tapi dengan politik," ujarnya.
Siti Fadilah mengaku, seandainya jika ia mengikuti saran WHO dengan membeli Vaksin yang harganya mahal, tentu hal tersebut tidak akan menguntungkan buat keuangan negara.
"Saat itu vaksinnya mau dijual ke Indonesia, dan kita harus ngutang beli Vaksin karena mahal," tutup perempuan kelahiran 6 November 1949 ini.[]
Partner Sindikasi Konten: akurat
Diterbitkan: oposisicerdas.com
Editor: Windha Pramitasari
Foto: Mantan Menteri Kesehatan yang merupakan terpidana kasus suap alat kesehatan tahun 2005 Siti Fadilah Supari bergegas seusai menjalani sidang perdana Peninjauan Kembali (PK) kasus pengadaan alat kesehatan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (31/5/2018). PK diajukan oleh Siti Fadilah setelah sebelumnya di pengadilan tingkat pertama, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menghukum Siti dengan pidana penjara empat tahun, denda Rp 200 juta subsider dua bulan kurungan dan membayar uang pengganti Rp 1,9 miliar. | ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Cerita Siti Fadilah: Saya Menyetop Flu Burung Bukan Dengan Vaksin, Tapi Politik
Reviewed by Admin
on
Rating:
Tidak ada komentar