Habib Bahar Ditangkap Lagi, Pengacara: Tanda-tanda Rezim Jokowi Bakal Runtuh

Baca Juga

Perlakuan diskriminatif yang diterima Habib Bahar bin Smith disebut menjadi tanda-tanda runtuhnya kekuasaan Pemerintahan Jokowi.

Hal itu berkaca pada perbedaan perlakuan hukum yang diterima Bahar Smith dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Kondisi ini menunjukkan perlakuan hukum yang berbeda antara ulama dan pejabat negara.

Demikian dikatakan salah satu pengacara Bahar Smith, Damai Hari Lubis kepada RMOL, Kamis (21/5/2020).

“Tajam ke ulama, kebal ke pejabat negara. Itu tanda-tanda akan runtuhnya kekuasaan suatu negara,” katanya.

Mujahid 212 ini juga memprotes keras penangkapan kliennya yang dilakukan dengan pengawalam super ketat dari kepolisian.

Apalagi, Habib Bahar dibawa ke Lapas Gunung Sindur dan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan yang merupakan lapas berisi narapidana teroris

“Tidak pantas Polri mengawal penangkapan kembali HBS (Habib Bahar Smith) yang sedang menjamu murid-muridnya serta jamaahnya yang kangen,” kecamnya.

Damai juga menyebut bahwa tindakan tersebut membuat Bahar Smith seperti disamakan dengan teroris.

“Bak penjahat kelas kakap atau bagai teroris yang telah membunuh puluhan orang yang tak bersalah,” sambungnya.

Karena itu, Damai sangat menyayangkan pisau hukum yang tumpul saat menangani Ketua MPR RI.

Padahal, Bambang Soesatyo dianggap sama-sama melakukan pelanggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebaliknya, kasus pelanggaran politisi Partai Golkar itu hanya selesai dengan mengaku salah dan menyampaikan permintaan maaf saja.

“Padahal kuat diduga (Ketua MPR) melanggar PSBB Jo. Pergub DKI 33/2020 disentuh pun tidak sama sekali,” tegasnya.

Atas fakta itu, pria yang juga pengacara Habib Rizieq Shihab ini meyakini bahwa ini adalah tanda-tanda keruntuhan tirani kekuasaan.

Sebab, ketidakadilan atas perlakuan hukum antara ulama dan pejabat negara sudah berulang kali terjadi.

“Ketidakadilan yang berulang-ulang model inilah yang akan menjatuhkan tirani kekuasaan para penguasa dalam catatan-catatan sejarah kepemimpinan suatu negara,” pungkas Damai.

Partner Sindikasi Konten: pojoksatu

Diterbikan: oposisicerdas.com

Editor: Cici Farida

Foto: Damai Hari Lubis/Net