Breaking News

Petani Dompu Murka: Blokir Jalan, Segel Gudang, Ancam Usir Pengusaha


Harga Jagung Anjlok, Program Terpijar Dianggap Gagal

HARGA jagung petani di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada musim panen tahun ini begitu anjlok.

Menurut beberapa petani, harganya berkisar Rp. 2.800 – 2.900 per kilogram (Kg). Itu harga di tingkat petani.

Beda halnya jika membawa sendiri dan langsung ke gudang. Harganya maksimal Rp. 3.150 per Kg.

Aspirasi dan keluhan pun belakangan ini kerap mereka dengungkan. Sayangnya, suara dan rintihannya terkesan diabaikan begitu saja oleh para pihak terkait.

Praktis hal tersebut membuat mereka geram. Kemarahan para petani jagung di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini seolah sudah sampai di ubun-ubunnya.

Murka mereka ditunjukkan dalam aksi massa gabungan Aliansi Serikat Tani Dompu dan mahasiswa di Cabang Desa Madaparama, Kecamatan Woja, Rabu (6/5) pagi.

Aksi tersebut diikuti ratusan petani jagung dari berbagai desa dan kecamatan. Dalam aksi yang dikoordinir Hermanto, Sadam dan Habil, massa memblokir total jalan.

Blokir jalan berlangsung selama beberapa jam. Menggunakan batu-batu, kayu-kayu dan batang pohon. Mengakibatkan, lalulintas kendaraan di jalan nasional dari dan ke Dompu itu terhenti.

Antrean panjang pun tak terhindarkan. Kendaraan berbagai jenis tampak mengular di cabang “vital” itu.

Sempat terjadi sedikit ketegangan antara massa dan aparat. Untungnya, para pihak mampu mengendalikan diri. Sehingga, suasana memanas tidak sampai membakar emosi.

Tidak sampai di situ. Bubar dari aksi tersebut, sebagian massa menuju tiga gudang jagung di wilayah Kecamatan Manggelewa. Lalu, menyegel ketiga gudang itu.

Gudang-gudang dimaksud milik perusahaan yang selama ini melakukan pembelian jagung para petani. Salah satunya, gudang PT. Segar Agro Nusantara di Desa Teka Sire.

Dua gudang lainnya, milik PT. Cahaya Indah Permata Nusantara dan milik UD. Bumi Mega Perkasa. Sama-sama berada di Desa Banggo.

Tiga Poin Tuntutan Petani

Dalam aksi ini, petani mengusung tiga tuntutan dan aspirasi. Pertama, meminta Pemkab Dompu agar mengoptimalkan kembali harga jagung.

Kedua, adanya dugaan monopoli bisnis dan eksploitasi pasar dalam penentuan harga jagung yang tidak wajar, sehingga petani jagung merasa dirugikan.

Dan, ketiga, mendesak Pemkab Dompu agar membuat regulasi tetap (Perda) penetuan Harga Pokok Pembelian (HPP) terhadap komoditi jagung dan jenis komoditi lainnya.

Ketika beraksi di Cabang Madaparama, beberapa perwakilan massa melakukan orasi secara bergilir. Antara lain, Sadam, Winda, Sumia, Habil, Iskandar Adhar dan lainnya..

Setelah sekitar dua jam massa beraksi, aparat gabungan TNI dan Polri yang dipimpin Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat, SH, SIK, tiba di lokasi pemblokiran jalan.

Kapolres didampingi Waka Polres Kompol I Nyoman Adi K, SH, Komandan Kompi 2 Batalyon C Pelopor (Brimob Dompu, red) IPTU Sudirman, SH, Kabag Ops AKP Nusra Nugraha, SH, Kasat Intelkam IPTU Makrus Sabrudin, S.Sos, Kasat Sabahara IPTU Balok Suswantoro dan Kapolsek Woja IPDA Abdul Haris.

Kapolres Syarif kemudian menemui masa. Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan Bupati dan DPRD Dompu terkait adanya aksi massa Aliansi Serikat Tani.

“Semuanya (Bupati dan DPRD) bersedia menerima masa aksi. Kami dari kepolisian siap mengawal masa aksi menemui Bupati Dompu,” papar Kapolres sebagaimana dikutip PS Paur Subbag Humas AIPTU Hujaifah.

Mendengar itu, massa menolak untuk pergi menemui Bupati. Mereka menuntut agar Bupati turun (datang), menemui massa dan memberikan tanggapan atas aspirasi para petani tersebut.

Keinginan tersebut disikapi bijak oleh Kapolres. Pamen dengan dua melati di pundaknya itu, kemudian kembali berkoordinasi dengan Bupati.

Bagaimana hasilnya? “Pak Bupati besedia menemui massa di lokasi. Saya meminta kepada masa aksi agar tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kerawanan Kamtibmas,” pesan Kapolres memberikan pemahaman.

Mengetahui itu, massa tampak senang. “Pak Kapolres, kami mengucapkan terima kasih atas kerja samanya,” ujar salah seorang orator.

Lebih dari satu jam ditunggu, Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin (HBY) akhirnya tiba di lokasi pemblokiran jalan. Didampingi Kapolres dan Kapolsek Woja, HBY menemui masa.

Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin (panah), ketika menemui massa petani dan mahasiswa di Cabang Madaparama. (ist/lakeynews.com)

Tanggapan Bupati dan Reaksi Massa
Menanggapi tuntutan massa, Bupati HBY menyampaikan beberapa hal. HBY membenarkan adanya surat edaran yang diterima Camat Manggelewa terkait permintaan masyarakat terhadap harga jagung.

“Perlu diketahui oleh seluruh masyarakat tani, harga jagung yang sudah ditetapkan oleh Kementerian sebesar Rp. 3.150 per Kg, bukan bupati yang tanda tangani tapi Presiden RI,” kata HBY di hadapan massa.

Saat ini, jagung yang sudah dipanen petani Dompu seluas 5.000 hektare (Ha). Masih 2.000 Ha yang belum dipanen.

Terkait tuntutan agar Pemda Dompu membayar semua jagung petani, HBY menegaskan, Pemkab tidak punya uang untuk membayar jagung sebanyak itu.

“Apabila kami menggunakan uang daerah untuk menanggulanginya, harus ada persetujuan dari Presiden,” tandasnya.

HBY berjanji akan bersurat kepada Presiden untuk meminta Bulog menanggulangi dengan membeli semua jagung yang diproduksi masyarakat tani Dompu. “Bupati Dompu tidak punyak hak dalam menentukan harga jagung,” tegasnya.

Rupanya yang disampaikan Bupati itu tidak serta merta diterima oleh massa. Menyusul anjloknya harga jagung ini, mereka menganggap Program Terpijar yang dijalankan Bupati Dompu gagal.

Apabila persoalan harga jagung ini tidak segera ditanggapi dengan serius oleh Pemkab, petani mengancam akan mengusir semua pengusaha atau investor jagung di Dompu.

Sumber : lakeynews
Foto : Jalan negara di Cabang Madaparama, Dompu, diblokir massa petani dan mahasiswa pakai batang pohon, kayu dan batu. Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat, SH, SIK, memberikan pemahaman pada massa. (ist/lakeynews.com)

Petani Dompu Murka: Blokir Jalan, Segel Gudang, Ancam Usir Pengusaha Petani Dompu Murka: Blokir Jalan, Segel Gudang, Ancam Usir Pengusaha Reviewed by Admin on Rating: 5

Tidak ada komentar