Saiful Anam: Kritik PDIP ke Jokowi Bisa Saja Cuma Kamuflase Belaka

Politisi PDIP berulangkali mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu kebijakan Jokowi yang paling disorot PDIP yakni kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

Kritikan PDIP ke Jokowi dianggap tidak lazim. Sebab, PDIP merupakan partai pengusung dan pendukung utama Jokowi.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menyebut sangat wajar apablila PDIP mengkritik Jokowi.

Menurutnya, PDIP menyadari bahwa kebijakan pemerintah Jokowi yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemik Covid-19 akan menggerus suara pemilih mereka.

“Saya kira PDIP sebenarnya sudah berhitung dan sadar betul bahwa kebijakan kenaikan iuran BPJS bukan hanya salah, akan tetapi juga akan menggerus suara PDIP di akar rumput atau yang lebih dikenal wong cilik,” ujar Saiful Anam, Senin (18/5).

Sehingga, kata Saiful, PDIP sangat berusaha untuk menutupi kebijakan yang tidak pro terhadap wong cilik atau rakyat kecil dengan cara mengkritik Jokowi.

“Untuk menutupi kebobrokan itulah, maka seolah PDIP tidak setuju. Padahal itu semua bisa saja kamuflase belaka, tujuannya untuk meninabobokan masyarakat bahwa PDIP masih bersama rakyat,” kata Saiful.

Bahkan, kata Saiful, sikap kritik tersebut juga merupakan suatu pembuktian bagi PDIP untuk memastikan apakah Jokowi masih loyal dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut atau lebih patuh pada orang lain.

“Ini sebetulnya pembuktian bagi PDIP, apakah Jokowi masih loyal dengan PDIP ataukah ada pihak lain yang lebih dipatuhi Jokowi ketimbang PDIP,” terang Saiful.

Partner Sindikasi Konten: pojoksatu

Diterbikan: oposisicerdas.com

Editor: Cici Farida

Foto: Joko Widodo/Net