Analisa Rocky Gerung, Corona Cepat Menyebar Ya Salah Pemerintah

Baca Juga

Pengamat Rocky Gerung menganggap pemerintahan Presiden Jokowi tergagap-gagap menghadapi pandemi corona atau Covid-19.

Rocky berpendapat, virus corona jenis baru itu tidak menular dari orang ke orang.

Dia tidak ditularkan oleh gagang pintu dan uang.

Rocky Gerung menuding, virus itu cepat menular karena kebijakan pemerintah yang buruk.

Demikian disampaikan Rocky dalam diskusi di akun YouTube Trilogi TV, Minggu (31/5/2020).

“Kalau kita melihat dari public policy, kebijakan pemerintah yang buruklah yang membuat penyebaran virus ini begitu cepat. Itu intinya,” ulasnya.

Kondisi ini, lanjutnya, diperparah dengan tidak adanya data autentik pemerintah.

Jadi kalau ada yang ingin membantu, sedangkan pemerintah tidak punya data, malah bisa mencelakakan orang.

Dia menambahkan, sampai saat ini masih banyak yang tidak tahu soal karantina. Juga masih banyak yang tidak tahu apa itu pandemi.

Menurut Rocky, akar masalah sebenarnya ada pada buruknya kebijakan. Dan kebijakan yang buruk itu berlanjut sampai sekarang.

“Jadi bagaimana bisa berharap kondisi pulih kalau melihat kapasitas etis dan teknis pada orang-orang yang duduk dalam kekuasaan compang-camping,” ucapnya sinis.

Untuk diketahui, sampai dengan Minggu (31/5/2020), jumlah pasien positif corona bertambah 700 orang, sehingga total akumulatif pasien positif menjadi 26.473 orang.

Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak ditemukan penambahan pasien positif Covid-19 pada Minggu ini dengan 244 orang.

Data menunjukkan bahwa angka di Jawa Timur pada hari ini meningkat 45, dibandingkan data sehari sebelumnya dengan 199 orang.

“Jawa timur sekarang menjadi 244 positif, ada penambahan dibandingkan kemarin sebanyak 199,” beber Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

Selain Jatim, provinsi lain dengan tingkat tertinggi pertumbuhan corona lainnya yakni DKI Jakarta.

“Kemudian DKI Jakarta yang kemarin pertambahan kasusnya 101 naik jadi 118 kasus pada hari ini,” ungkap dia.

Selanjutnya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan pertumbuhan jumlah kasus positif sebanyak 42 kasus baru.

“Jawa Tengah mengalami peningkatan 37 orang,” ujar Yuri.

Lalu Sulawesi Selatan dengan total penambahan kasus sebanyak 31 orang.

Meski mengalami penurunan terkait pertumbuhan jumlah kasus positif, angka pertumbuhan pada hari ini masih tetap signifikan.

Mengacu sebarannya, penambahan pasien positif COVID-19 hari ini tersebar di 30 provinsi.

Hanya empat provinsi yang tidak ditemukan penambahan pasien positif yakni di Aceh, Jambi, Kalimantan Utara, dan Riau.

Partner Sindikasi Konten: pojoksatu

Diterbikan: oposisicerdas.com

Editor: Cici Farida

Foto: Rocky Gerung