Demo Tuntut Kenaikan Harga Jagung di Bima Ricuh

Aksi unjuk rasa yang digelar petani dan mahasiswa Kecamatan Soromandi dan Donggo menuntut kenaikan harga jagung di kantor Bupati Bima pada Selasa, 2 Juni 2020 berakhir ricuh.

Aparat keamanan gabungan Polres Bima dan Sat Pol PP terlibat saling kejar mengejar dan lempar batu dengan massa aksi. Akibatnya salaseorang massa aksi terluka pada bagian kepada terkena lemparan batu.

Pantauan Suara NTB, sebelum kericuhan terjadi, aksi unjuk rasa berjalan lancar. Namun beberapa jam kemudian aksi berlangsung tidak kondusif yang diawali adu mulut antara aparat Pol PP dengan massa aksi.

Awalnya Kordinator Umum massa aksi Qur’an meminta Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE agar keluar dan menemui massa aksi. Hanya saja permintaan itu tidak kunjung diindahkan.

Karena lama tidak ada jawaban, massa aksi mendesak aparat Kepolisian untuk berkoordinasi dengan Bupati. Hanya saja tidak ada jawaban, sehingga massa aksi menggedor pagar kantor Bupati.

Aksi massa itu ditegur oleh aparat Pol PP, akhirnya kericuhan pun terjadi. Selain saling kejar mengejar dan lempar, aparat kepolisian juga mengeluarkan tembakan gas air mata dan menyemprotkan air dengan water canon.

Akibat dari kericuhan itu, seorang aparat Pol PP dan massa aksi terluka pada bagian kepada akibat terkena lemparan batu sehingga terpaksa dilarikan ke puskesmas terdekat.

Setelah kericuhan saling lempar berakhir, massa aksi membubarkan diri. Bahkan satu orang diantaranya sempat diamankan oleh aparat Kepolisian namun dikeluarkan kembali.

Massa aksi mengelar unjuk rasa dengan menuntut agar Pemprov NTB dan Pemkab Bima untuk mengontrol harga jagung yang terus turun dalam beberapa bulan terakhir dengan harga 3.700 sampai 4.000 per kilogram.

Selain itu massa aksi mendesak agar Bupati Bima menerbitkan Peraturan daerah (Perda) tentang standarisasi harga jagung. Membangun gudang dan Industri olahan jagung hingga menunjuk BUMD khusus untuk membeli jagung.

Partner Sindikasi Konten: suarantb

Diterbitkan: oposisicerdas.com

Editor: Windha Pramitasari

Foto: Kericuhan terjadi di depan kantor Bupati Bima antara massa aksi dengan aparat Kepolisian dan Pol PP, Selasa, 2 Juni 2020.(Suara NTB/Ist)