Tembak Warga Sipil, Tokoh Muda Papua: Rampas Hak Hidup, KKB Pantas Dikutuk

Tokoh Muda Papua, Ali Albert Kabiay menilai aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak mati warga sipil merupakan perbuatan keji karena telah merampas hak hidup di tanah damai.

Dia pun menyebut kelompok tersebut pantas dikutuk karena perbuatannya seperti teroris menebar teror terhadap warga sipil di tengah pandemi virus corona. Seperti penembakan terhadap dua petugas kesehatan yang tengah melaksanakaan misi kemanusian di Intan Jaya.

“Apa yang selama ini KKB lakukan merupakan tindakan keji, melanggar HAM dan layak disebut teroris,” ujar Ali yang juga menjabat Ketua DPW Badan Advokasi Investigasi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (BAIN HAM RI) Provinsi Papua, Ahad (31/5).

Ali mengaku telah mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa korban warga sipil yang ditembak oleh kelompok bersenjata bernama Yunus Sani. Dia pun menerangkan kronologi singkat penembakan yang merenggut nyawa warga sipil.

“Korban ini melakukan perjalanan dari Kabupaten Intan Jaya dengan tujuan ke Kabupaten Nabire menggunakan jalur darat. Ketika tiba di daerah Perbatasan Intan Jaya dan Paniai, tepatnya di Gunung Magataga, korban dihadang dan kemudian ditembak hingga meninggal dunia,” terangnya.

Berkaca dari kejadian itu, Ali meminta aparat keamanan menindak para pelaku yang lebih pantas disebut teroris. “Masyarakat Papua mari bersama-sama memberikan dukungan kepada aparat keamanan untuk menegakkan hukum terhadap para pelaku,” ajak Ali.

Sebelumnya, seorang warga sipil, Yunus Sani (40) tewas ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (29/5).

Partner Sindikasi Konten: indonesiainside

Diterbikan: oposisicerdas.com

Editor: Cici Farida

Foto: Ketua Dewan Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ali Albert Kabiay. Foto: Istimewa