Breaking News

Tifatul Sembiring: Tahun 1964 Aidit Menulis Buku “Membela Pancasila”, Eeh 1965 Dia Cabik-Cabik Nilainya


Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring ikut bersuara terkait pembahasan soal Partai Komunis Indonesia (PKI), menurut Tifatul adalah sebuah kewajaran jika bangsa Indonesia was-was dengan yang namanya PKI.

Tifatul kemudian membeberkan bahwa pada tahun 1964, pimpinan PKI DN Aidit menulis buku yang berjudul “Membela Pancasila”, namun satu tahun kemudian justru PKI melakukan pemberontakan terhadap Pancasila.

“Wajar Saja Rakyat Indonesia Was2 thd PKI, 1964 Aidit menulis buku ‘Membela Pancasila’, eh 1965 Dia Cabik2 Nilai2nya” ujar Tifatul melalui akun twitternya @tifsembiring, rabu(20/9/2017),

Setelah menuliskan tweet tentang PKI, Tifatul menyebut ada pihak-pihak yang tidak senang terhadap dirinya. “Coba mengingatkan waspada terhadap bahaya laten komunis, kok ada yang blingsatan yaa” tweet Tifatul.

Seperti diketahui pembahasan tentang PKI semakin hangat setelah sejumlah orang pro PKI menggelar seminar di kantor YLBHI. Dan juga instruksi dari Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo yang memerintahkan seluruh jajaran TNI untuk menonton Film G30S/PKI pada 30 September 2017 mendatang.

Partner Sindikasi Konten: islamedia
Diterbitkan: oposisicerdas.com
Editor: Windha Pramitasari
Foto: Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring/Net


Tifatul Sembiring: Tahun 1964 Aidit Menulis Buku “Membela Pancasila”, Eeh 1965 Dia Cabik-Cabik Nilainya Tifatul Sembiring: Tahun 1964 Aidit Menulis Buku “Membela Pancasila”, Eeh 1965 Dia Cabik-Cabik Nilainya Reviewed by Admin on Rating: 5

2 komentar:

  1. Argumen maksa oleh tifatul. PKI ikut mengesahkan pancasila sbg dasar negara dua kali selama dekade 1950 an di majelis konstituante

    BalasHapus
  2. Argumen maksa oleh tifatul. PKI ikut mengesahkan pancasila sbg dasar negara dua kali selama dekade 1950 an di majelis konstituante. Dari mana yakin G30S niat mengganti pancasila?

    BalasHapus