Breaking News

Dukung Anies, Pimpinan DPRD DKI Sebut Teror Peti Mati Bagi Warga DKI Kreatif


Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik tidak menyoal tindak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menghukum para pelanggar protokol kesehatan dengan memasukan warga yang kedapatan melanggar aturan pencegahan Covid-19 itu ke dalam peti mati.

Walau tindakan ini menuai kecaman dari berbagai pihak namun M Taufik mengatakan langkah tersebut sebagai efektif untuk menyadarkan masyarakat. Dia mendukung Gubernur Anies Baswedan dan jajarannya meneror warga lewat peti mati ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Supaya mengakibatkan orang takut sehingga mau melaksanakan protokol kesehatan, masker,"kata M Taufik saat dikonfirmasi Sabtu (5/9/2020).

Politikus Gerindra ini bahkan memuji Gubernur Anies upaya yang dilakukan demi membendung laju penyebaran wabah mematikan itu. Menghukum pelanggar di dalam peti jenazah adalah cara yang kreatif menurut Taufik.

"Itu mah kreatif,"singkatnya.

Aturan untuk menindak pelanggar protokol kesehatan sudah ditulis Anies Baswedan dalam Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya dan Pengendalian Covid-19.

Dalam Pergub itu tidak disebutkan untuk para pelanggar masuk ke dalam peti mati, para pelanggar dikenakan sanksi denda sebesar Rp250 kalau ketahuan tidak mengenakan masker saat berada di luar rumah.  

Selain membayar denda warga yang melanggar juga dikenakan sanksi sosial yakini menyapu atau membersihkan fasilitas umum dengan mengenakan rompi orange bertuliskan "pelanggar PSBB"

M Taufik tidak mempermasalahkan hal ini, menurutnya, menghukum warga dalam peti mati ini merupakan bagian keputusan masing-masing pemerintah kota di Jakarta.

"Tergantung masing-masing wilayah saja,"ujarnya.

Adapun peristiwa menghukum warga yang tidak mengenakan masker ke dalam peti mati ini terjadi di kawasan Pasar Rebo Jakarta Timur pada Kamis (3/9/2020) lalu. 

Sejumlah video yang merekam kejadian ini kemudian viral di berbagai media sosial sehari setelahnya. Banyak yang mengutuk tetapi tidak sedikit yang mendukung cara ini.

Wakil Camat Pasar Rebo, Satoso mengatakan, pihaknya menempuh cara paling horor ini supaya para pelanggar bisa sadar. Di lain kesempatan mereka bisa mentaati semua peraturan pencegahan yang sudah diatur untuk meminimalkan penularan wabah ini.

"Tujuannya menyadarkan kita semua,"ucapnya.

Santoso menegaskan, wabah Covid-19 tidak bisa dianggap enteng. Kalau bersikap acuh pada semua peraturan pencegahan maka nyawa taruhannya. 

Untuk itu pihaknya meminta para pelanggar masuk dan berbaring dalam peti mati selayaknya jasad pasien corona yang ketika meninggal langsung dibawa ke liang lahat menggunakan peti mati dan keluarga  tidak bisa melihat prosesi pemakamannya.

"Maka dari itu ada ide untuk menyadarkan kepada mereka semua jika tidak tertib pada protokol, mereka akan berakhir di peti mati,"tuntasnya.

Partner Sindikasi Konten: akurat
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai gerindra, M Taufik | AKURAT.CO/Yohanes Antonius
Dukung Anies, Pimpinan DPRD DKI Sebut Teror Peti Mati Bagi Warga DKI Kreatif Dukung Anies, Pimpinan DPRD DKI Sebut Teror Peti Mati Bagi Warga DKI Kreatif Reviewed by Admin on Rating: 5

Tidak ada komentar