Breaking News

Ngaku Tanggungjawab, Ridwan Kamil Tak Juga Dipanggil Polda, Beda dengan Anies


Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku bertanggungjawab terkait kerumunan di Megamendung, Bogor, saat Habib Rizieq (HRS) datang. Acara ini berbuntut panjang.

Ridwan Kamil mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Bogor tidak memberikan izin terkait acara kerumunan menyambut Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Jumat (13/11) lalu.

Dia menjelaskan bahwa terkait izin kerumunan itu adalah kewenangan dari kepala daerah di tingkat kabupaten kota. Maka setiap ada hal teknis, kata dia, diskresinya ada di walikota dan bupati.

Untuk kejadian di Megamendung Bogor, izin kerumunan berada di tangan Bupati Bogor Ade Yasin.

Kedatangan Habib Rizieq saat itu untuk menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya di kawasan tersebut.

“Bahkan aparat melalui Kodim sudah melobi malam harinya untuk mengimbau agar acara dibatasi sesuai protokol kesehatan,” kata Ridwan Kamil di Makodam Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (17/11).

Dia mengatakan, pendekatan secara edukasi dan persuasif sudah dilakukan agar acara tidak dilakukan memicu kerumunan. Namun fakta di lapangan, ribuan orang menyambut acara tersebut.
 
“Namun keesokan harinya, karena suasana terjadi euforia. Seperti halnya demonstrasi yang kadang-kadang jumlah besar,” katanya.

“Disitu terjadi dua pilihan. Apakah menegakkan secara represif atau melakukan pendekatan humanis mengawal memantau. Jangan sampai ada hal-hal yang merugikan secara publik,” imbuh dia.

Saat itu, kepolisian mengambil tindakan humanis yaitu menghimbau sambil mengawal. Walaupun keputusan ini akhirnya memberikan konsekuensi dinamika di kepolisian.

“Sahabat kami Pak Kapolda (Irjen Rudy Sufahriadi), terjadi pergeseran. Beliau adalah orang baik, beliau adalah pejuang Covid-19 bersama kami, bahkan dengan patriotismenya menjadi relawan vaksin,” terang dia.

Pria yang akrab disapa Emil ini pun mengakui dirinya adalah orang yang patut disalahkan atas terjadinya kerumunan dalam acara di Megamendung.

Namun ada beberapa dinamika yang terjadi dan pertimbangan yang diambil sebelum acara tersebut terselenggara.

“Yang di Megamendung yang pertama apapun yang terjadi di wilayah provinsi Jawa Barat ini tentulah tanggung jawab Gubernur,” jelasnya.

“Jadi kalau peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab tentunya saya,” kata Emil.

“Saya menghaturkan permohonan maaf jika dinamika-dinamika ini membuat situasi mungkin kurang baik, teriring juga untuk memperbaiki kekeliruan dalam manajemen penanganan Covid-19 di mata banyak pihak,” tandasnya.

Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi sudah dicopot dan digantikan Irjen Ahmad Dofiri. Rudy dianggap lalai menunaikan protokol kesehatan di Megamendung.

Namun meski Ridwan Kamil sudah mengaku bertanggungjawab atas kejadian di Megamendung tersebut, hingga Selasa (17/11), belum ada pemanggilan Polda Jabar kepada gubernur.

Sementara di kasus kerumunan di DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah dipanggil ke Polda dan digarap di sana.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Gubernur Jabar Ridwan Kamil (ist)
Ngaku Tanggungjawab, Ridwan Kamil Tak Juga Dipanggil Polda, Beda dengan Anies Ngaku Tanggungjawab, Ridwan Kamil Tak Juga Dipanggil Polda, Beda dengan Anies Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar