Tanggapi Situasi Terkini, FPI: Perkuat Barisan, Kami Setia Bersama Habib Rizieq

Front Pembela Islam (FPI) menyikapi situasi terkini usai Pemerintahan Jokowi menyesalkan Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan, Jakarta Pusat.

Melalui akun Twitter resminya, Front Pembela Islam, Senin (16/11/2020) melakukan beberapa kali cuitan dalam selang waktu tiga jam atau sejak siang hingga sore.

Isi cuitan ini berisi pernyataan FPI akan situasi yang terjadi saat ini di Indonesia pasca Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung dan menyesalkan kegiatan FPI di Petamburan dan Bogor.

“Banyak pekerjaan besar yang harusnya pemerintah tuntaskan daripada mentarget ulama sebagai sasaran,” cuit FPI.

“Harun Masiku (Masih gak ketemu). OPM (Pembantai Rakyat Papua, TNI & POLRI). Omnibus Law (Masih bermasalah). Apalagi? Reply pakai tagar #KamiSetiaBersamaIBHRS,” cuit FPI seraya melambungkan tagar #KamiSetiaBersamaIBHRS.

Twitter FPI ini juga memuat beberapa pernyataan Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam unggahan itu.

“Jika kaum kuffar & munafik begitu tegar menyerang Islam, kenapa kita gentar untuk membela islam?(Imam Besar Habib Rizieq Syihab),” katanya.

“Silahkan ajak semua orang untuk membenci kami. Namun ingatlah; kebenaran akan sampai juga pada telinga-telinga yang terbuka. (Imam Besar Habib Rizieq Syihab),” jelasnya lagi.

Dalam setiap cuitannya, FPI menyertakan tagar #KamiSetiaBersamaIBHRS.

“Perkuat Barisan. Habis Fake Chat, Terbitlah Deepfake!,” jelas FPI dalam status Twitter itu.

“Masih Kompak, kan? Masih Istiqomah, kan? Siap Berjuang melawan Fitnah? Siap Berjuang bersama Ulama?

Mau test seberapa kekuatan kita di sosial media pascakepulangan Imam Besar Habib Rizieq Syihab. #KamiSetiaBersamaIBHRS,” cuit Front Pembela Islam lagi.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan menindak tegas apabila terjadi kerumunan massa dalam jumlah besar, sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Peringatan ini sudah disampaikan kepada kepala daerah hingga aparat.

Menko Polhukam Mahfud MD dalam konferensi pers di kantornya, Senin (16/11/2020) mengatakan, pemerintah memperingatkan para kepala daerah, pejabat publik, aparat dan masyarakat di seluruh Indonesia.

Bahwa pemerintah akan menindak tegas dan melakukan penegakan hukum bilamana masih melakukan pengumpulan massa dalam jumlah besar.

Hal ini disampaikan Mahfud saat menyinggung dan menyesalkan acara Maulid Nabi dan akad nikah putri Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta.

Diketahui, terdapat kerumunan massa dalam acara itu. Mahfud MD pun mengingatkan kepada tokoh agama harusnya memberikan contoh untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Khusus kepada tokoh agama dan masyarakat, diharapkan memberikan contoh dan teladan ke semua warga agar mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Mahfud menyampaikan bahwa Indonesia menghargai hak warga negara untuk berkumpul dan menyatakan ekspresinya. Tetapi dia menegaskan Indonesia juga negara hukum.

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Habib Rizieq saat Maulid Nabi di Petamburan (ist)