Kata Munarman, Ada yang Jadikan Habib Rizieq Target Operasi Politik Gunakan Hukum, Siapa?

Habib Rizieq Shihab kini resmi menjadi tersangka dalam kasus yang sama di dua tempat yang berbeda.

Yakni kerumunan di Petamburan dan kasus kerumunan di Megamendung, Kabupaten Bogor.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (Sekum FPI) Munarman menilai Imam Besar FPI itu telah menjadi target operasi politik.

Hanya saja, hal itu dilakukan dengan memanfaatkan instrumen hukum.

“Ini jelas-jelas habib dijadikan target operasi politik dengan menggunakan instrumen hukum,” kata Munarman dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Kamis (24/12/2020).

Kendati demikian, Munarman juga tak menyebut siapa pihak yang menjadikan HRS sebagai target operasi politik sebagaimana ia maksud.

Munarman hanya menyatakan bahwa dua status tersangka HRS juga bukan berkaitan dengan penegakan hukum.

“Jadi ini sama sekali bukan persoalan hukum,” ujar dia.

Karena itu, ia meyakini, atraksi hukum dengan menjadikan Habib Rizieq sebagai target akan terus dilakukan.

Atraksi itu disebut Munarman sebagai drama komedi yang tidak lucu.

“Rakyat masih akan disuguhi tontonan drama komedi hukum yang tidak lucu ke depan ini,” tandasnya.

Untuk diketahui, Rizieq Shihab saat ini tengah mendekam di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya.

Ia ditahan sampai dengan 31 Desember 2020.

Hal itu dilakukan setelah ia ditetapkan tersanga dalam kasus kerumunan pesta pernikahan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat.

Terbaru, Rizieq Shihab juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kerumunan di Megamendung, Kabupaten Bogor.

Dalam kasus ini, Rizieq dikenakan dua pasal sekaligus.

Yakni Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Kemudian Pasal 216 KUHP tentang mengabaikan larangan dari aparat negara.

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: www.oposisicerdas.com

Foto: Habib Rizieq di penjara Polda Metro Jaya. Foto Istimewa