Breaking News

Faisal Basri: Sok-sokan Tolak Bantuan Asing Tapi 500 Lebih Tenaga Kesehatan Kita Meninggal


Indonesia diminta untuk tidak segan meminta bantuan negara lain perihal tenaga medis. Pasalnya, saat ini sudah lebih dari 500 orang tenaga medis yang meninggal dunia akibat pandemi Covid-19.

Demikian dikatakan pengamat ekonomi senior Faisal Basri dalam acara diskusi virtual economic outlook KAHMIPreneur bertema 'Vaksin Untuk Kebangkitan Pariwisata Indonesia', Minggu (3/1).

Faisal menyarankan agar Indonesia meminta bantuan Kuba lantaran negara tersebut memberikan bantuan kepada negara-negara Eropa.

“Kuba itu bantu negara-negara Eropa. Eropa itu kan keren ya, tapi masih bisa (butuh) bantuan. Kita sok-sok-an enggak minta bantuan (tapi) sudah 500 lebih tenaga kesehatan meninggal,” ucap Faisal.

Selain itu, untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia, Faisal juga menyarankan agar pemerintah melakukan travel bubble, yakni membuka akses kepada dua negara atau lebih yang dianggap berhasil mengontrol virus corona.

Kebijakan tersebut, kata dia, untuk menciptakan jalur perjalanan terpisah dan memudahkan wisatawan menghindari kewajiban karantina mandiri.

“Seperti Korea yang terbuka buat warga China dari 10 provinsi. Jadi bukan city to city, city to country bisa province to country bisa. Limited travel bubble, praktik ini biasa,” katanya.

“Beberapa negara Eropa juga begitu, jadi ada zona-zonanya. Seperti di Inggris, pertandingan sepak bola di kota tertentu, kan boleh ada penonton walaupun sedikit. Jadi ada indikatornya,” tandasnya.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ekonom senior Faisal Basri/RMOL
Faisal Basri: Sok-sokan Tolak Bantuan Asing Tapi 500 Lebih Tenaga Kesehatan Kita Meninggal Faisal Basri: Sok-sokan Tolak Bantuan Asing Tapi 500 Lebih Tenaga Kesehatan Kita Meninggal Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar