Jokowi Tak Singgung Banjir Kalsel, Dandhy: Itulah Kalau Kekuasaan Disokong Duit Oligarki Tambang dan Perkebunan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian khusus terhadap rentetan
bencana alam yang menimpa Indonesia.
Lewat akun media sosial resmi miliknya, Jokowi mengungkapkan bela sungkawa
kepada korban jiwa dan memaparkan langkah yang diambil oleh pemerintah.
Hanya saja, dalam unggahan di Twitter @jokowi, hanya dua bencana alam yang
disebut. Longsor di Sumedang, Jawa Barat dan gempa bumi di Majene, Sulawesi
Barat.
Sementara, banjir yang melanda sejumlah daerah di Kalimantan Selatan
(Kalsel) tak disinggung orang nomor satu itu.
Padahal bencana di sana mengakibatkans setidaknya 1.500 rumah warga di
Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel kebanjiran. Ketinggian air
mencapai 2-3 meter.
Aktivis lingkungan, Dandhy Laksono pun memberikan sindiran keras ke istana.
“Kalau kekuasaan saya disokong duit oligarki tambang dan perkebunan, saya
juga tidak akan menyebut banjir Kalsel. Jadi santai saja. Ini manusiawi,”
kata Dandhy di akun Twitter miliknya, Jumat (15/1/2021).
Berikut unggahan Twitter @jokowi yang merespon bencana alam yang melanda
Indonesia:
Dua bencana alam dalam selang waktu beberapa hari terjadi di negara kita.
Gempa bumi mengguncang Sulawesi Barat dinihari tadi, dan longsor di
Sumedang, Jawa Barat, 9 Januari lalu.
Turut berdukacita atas korban meninggal dunia. Semoga keluarga yang
ditinggalkan diberi kesabaran.
Saya telah menghubungi Gubernur Sulawesi Barat melalui telepon, pagi tadi.
Kalau kekuasaan saya disokong duit oligarki tambang dan perkebunan, saya juga tidak akan menyebut banjir Kalsel. Jadi santai saja. Ini manusiawi. https://t.co/8B2ZHQkuua
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) January 15, 2021
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Tim SAR gabungan mengevaluasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel, Selasa (12/1/2021). (Istimewa)
Jokowi Tak Singgung Banjir Kalsel, Dandhy: Itulah Kalau Kekuasaan Disokong Duit Oligarki Tambang dan Perkebunan
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar