Kabar Terbaru dari Komnas HAM Terkait 6 Laskar FPI, Ada Hubungan dengan Polisi

Baca Juga

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memanggil pihak kepolisian, hari ini, Senin (4/1/2020).

Pemanggilan tersebut untuk meminta keterangan terkait dengan tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Demikian disampaikan Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta.

“Hari ini, Tim Penyelidikan Komnas HAM RI melakukan permintaan keterangan tambahan kepada kepolisian guna pendalaman,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pendalaman ini penting untuk memperjelas beberapa keterangan yang sebelumnya diberikan.

“Dalam penyelidikan kasus ini, Komnas HAM sudah memanggil sejumlah pihak, seperti Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran, dokter yang melakukan autopsi, dan FPI,” jelasnya.

Choirul Anam mengatakan permintaan keterangan terhadap kepolisian akan dilakukan di Kantor Komnas HAM , Menteng, Jakarta Pusat, pada pukul 10.00 WIB.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah dan mau memberikan informasi, keterangan, dan keahliannya guna membuat terang peristiwa ini,” tandasnya.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Komnas HAM juga merilis sejumlah temuan hasil penyelidikannya.

Dalam temuan sementaranya yang diungkap ke publik pada akhir tahun lalu.

Komnas HAM menyatakan menemukan tujuh proyektil dan empat selongsong peluru. Namun, semua bukti yang ditemukan itu harus diuji lagi.

Anam menyatakan, investigasi yang mulai dilakukan sejak 7 Desember 2020 tersebut mengalami kemajuan.

Pasalnya, banyak pihak tidak segan membuka diri dan memberikan informasi.

Bukan hanya FPI, Polri dan PT Jasa Marga juga memberikan bantuan dengan membuka akses untuk penyelidik Komnas HAM menggali data dan informasi.

”Terima kasih kepada semua pihak yang telah menjadikan proses (penyelidikan) ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Komisioner Komnas HAM Choirul Anam memperlihatkan barang bukti selongsong peluru terkait investigasi penembakan 6 laskar FPI. Foto: JPNN