Breaking News

Pakai Anggaran Alutsista Rp 1.750 T, Pemerintah Bisa Biayai Warga untuk Lockdown 3 Bulan


Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan usulan untuk memberlakukan karantina wilayah (lockdown) dari masyarakat sudah didengarnya.

Usulan lockdown kencang disuarakan masyarakat di tengah lonjakan Covid-19 di Indonesia saat ini.

Lapor Covid-19, koalisi masyarakat sipil yang memiliki perhatian terhadap penanganan pandemi di Indonesia, merekomendasikan 10 langkah untuk pemerintah dalam menangani pandemi melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Jokowi., salah satunya segera memberlakukan lockdown.

"Bapak Jokowi yang bijak, dalam situasi darurat kesehatan publik seperti sekarang, bukan waktunya memikirkan ekonomi. Bukan waktunya memikirkan investasi. Bukan waktunya memikirkan infrastruktur. Kami tidak meminta banyak," tulis mereka dalam surat itu.

Meski begitu, Jokowi mengatakan bahwa kebijakan PPKM Mikro masih menjadi yang paling tepat untuk merespons situasi genting saat ini.

Lockdown dianggap akan sangat berdampak terhadap roda perekonomian. Ongkos yang mahal juga menjadi pertimbangan.

Jokowi pernah membocorkan kisaran biaya yang harus dikeluarkan pemerintah saat memberlakukan lockdown, dalam wawancara bersama Najwa Shihab di acara Mata Najwa 22 April 2020.

"Untuk Jakarta saja, pernah kami hitung-hitungan per hari membutuhkan Rp550 miliar. Hanya Jakarta saja. Kalau Jabodetabek tigak kali lipat itu. Itu per hari," ucap Jokowi.

Jika mengacu angka tersebut, secara hitungan kasar, maka biaya lockdown per hari untuk 34 provinsi di seluruh Indonesia adalah Rp18,7 triliun.

Alokasi Anggaran Alutsista

Ahli ekonomi, Profesor Emil Salim, selama ini kerap mengkritik alokasi anggaran raksasa untuk rencana belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista) di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah diketahui berencana membeli alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) untuk memenuhi kebutuhan 3 matra Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Rencana itu terdapat dalam dokumen rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan TNI tahun 2020-2024. Anggaran yang diperlukan untuk belanja tersebut sekitar Rp1.750 triliun.

Pada 2 Juni 2021, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR terkait rencana itu.

Emil Salim mengatakan, rencana pembelian alutsista di tengah krisis pandemi seperti sekarang patut dipertanyakan.

"Ketika rakyat sedang bergumul dgn pandemi Covid19 yg belum tertundukkan, krisis ekonomi yg masih merajalela sehingga derita rakyat belum tertanggulangi, urgenkah belanja senjata ABRI SEKARANG Rp. 1750 trilliuni rupiah? Adakah studi kelayakannya dan rencana utuh di Bappenas?" tulis Emil Salim di akun Twitter pribadinya @EmilSalim2010 pada 2 Juni 2021.

"Musuh RI = kemiskinan-kebodohan-ketertinggalan manusia dalam ilmu-teknologi & kesehatan ketimbang musuh/ancaman asing yg butuhkan senjata modern berbiaya trilliunan Rp anggaran/pinjaman. Maka prioritas utama bangsa: bina Manusia Indonesia cerdas-sejahtera-berketahanan nasional!" cuit Emil Salim pada 3 Juni 2021.


Seandainya anggaran alutsista Rp1.750 T dialokasikan untuk menanggulangi krisis pandemi dengan memberlakukan lockdown, maka pemerintah bisa membiayai hidup masyarakat selama 93 hari atau sekitar 3 bulan.

Angka itu didapat setelah membagi anggaran alutsista Rp1.750 triliun dengan kisaran biaya lockdown per hari Rp18,7 triliun sebagaimana yang diterangkan Jokowi .***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Presiden Joko Widodo. /BPMI Setpres
Pakai Anggaran Alutsista Rp 1.750 T, Pemerintah Bisa Biayai Warga untuk Lockdown 3 Bulan Pakai Anggaran Alutsista Rp 1.750 T, Pemerintah Bisa Biayai Warga untuk Lockdown 3 Bulan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar