Wacana Presiden 3 Periode, Ketua Pemuda Muhammadiyah Ungkap Kehancuran pada Era Soeharto

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto, tak ingin masa kelam era Presiden Soeharto kembali terulang seiring bergulirnya wacana presiden 3 periode.

Wacana presiden 3 periode tersiar seiring rencana MPR mengamandemen konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Meski begitu, MPR berkali-kali menyebutkan bahwa rencana amandemen UUD 1945 hanya menyentuh soal penerapan kembali garis besar haluan negara, tidak termasuk penambahan masa jabatan presiden.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dirinya sama sekali tak berniat untuk menjabat presiden selama 3 periode.

Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menegaskan Jokowi tegak lurus sikapnya dengan konstitusi dan amanat reformasi tahun 1998.

Cak Nanto menilai, Jokowi akan dipandang sebagai negarawan sejati jika mampu membuktikan sikapnya tersebut.

"Bangsa Indonesia hari ini defisit negarawan. Jokowi akan menjadi negarawan jika tetap memegang teguh sikapnya untuk cukup dua periode saja," sebut Cak Nanto dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman resmi Muhammadiyah pada 26 Juni 2021.

Sebaliknya, jika penambahan masa jabatan presiden tersebut jadi diterapkan, maka demokrasi di Indonesia akan hancur seperti era Soeharto.

"32 tahun Pak Harto berkuasa, lantas apa yang terjadi? Demokrasi mati, fundamental ekonomi rapuh, oligarki tumbuh subur. Mereka yang kaya adalah mereka yang berada di lingkaran Soeharto," kata Cak Nanto.

Cak Nanto memuji dan mencontohkan agar sikap negarawan yang ditunjukkan Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bisa ditiru.

"Pendidikan politik ala Gus Dur ini memberikan contoh bahwa seorang negarawan itu harus siap menerima dan melepaskan," sebutnya.

Isu presiden 3 periode semakin kencang setelah munculnya komunitas Projo 2024 yang mengusung pasangan Jokowi-Prabowo sebagai calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram.com/@jokowi