Breaking News

36,4 Persen Rakyat Indonesia Tak Mau Divaksinasi, Ada 7 Penyebab Utama


Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengupayakan percepatan program vaksinasi untuk menekan kasus Covid-19.

Sejumlah lembaga negara digaet pemerintah untuk memvaksinasi masyarakat Indonesia, agar segera tercipta kekebalan kelompok (herd immunity) selama pandemi Covid-19.

Per Minggu, 18 Juli 2021, sebanyak 41.673.464 orang telah mendapat dosis pertama vaksin Covid-19. Sedangkan 16.274.150 orang telah mendapat suntikan dosis kedua.

Jumlah tersebut masih jauh dari target pemerintah, yang harus memvaksinasi 181,5 juta orang dalam kurun waktu kurang lebih 1,5 tahun.

Ada beragam hambatan yang mempengaruhi program vaksinasi tak bisa cepat dilakukan. Dua di antaranya adalah tidak meratanya distribusi vaksin, dan masih banyaknya orang yang tidak mau divaksinasi.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Minggu, 18 Juli 2021 ini merilis hasil survei nasional atas sikap publik terhadap program vaksinasi pemerintah.

LSI melakukan survei tersebut selama lima hari pada 20 Juli hingga 25 Juli 2021.

Sebanyak 1.200 orang telah menjadi sampel dalam survei terkait vaksinasi di Indonesia ini.

Persentase warga yang tidak mau divaksinasi ternyata sangat tinggi. Dari 82,6 persen warga yang belum divaksinasi, 36,4 persen di antaranya tidak bersedia divaksinasi. 63,6 persen sisanya bersedia.

Alasan warga tak mau divaksinasi pun cukup beragam. Namun, ketakutan terhadap efek samping vaksin merupakan alasan yang paling banyak disebutkan warga.

Berdasarkan data dari LSI, alasan takut efek samping vaksin Covid-19 memiliki persentase sebesar 55,5.

Alasan kedua, sebanyak 25,4 persen warga merasa vaksin tidak efektif dalam menangani Covid-19.

Sebanyak 19 persen warga merasa jika mereka tidak membutuhkan vaksin, karena merasa diri mereka sehat.

Dugaan vaksin tidak halal menempati posisi keempat, dengan persentase 9,9 persen.

Meski vaksin digratiskan, namun warga yang mengira vaksinasi harus membayar masih tinggi. Sebanyak 8,7 persen warga tidak mau membayar vaksin.

Jumawa tidak perlu vaksin karena sudah banyak yang divaksinasi, juga menjadi faktor orang-orang tak mau divaksinasi. Faktor tersebut memiliki persentase sebanyak 4,1 persen.

Alasan ketujuh orang tidak mau divaksinasi adalah kepercayaan bahwa vaksin adalah akal-akalan perusahaan farmasi untuk mencari uang. Faktor tersebut memiliki persentase sebanyak 3,8 persen.

Sebanyak 9,3 persen memiliki alasan lain, dan 1,8 persen responden memilih tidak menjawab.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/6/2021). Pemprov DKI Jakarta menggelar program /ANTARA FOTO/Galih Pradipta
36,4 Persen Rakyat Indonesia Tak Mau Divaksinasi, Ada 7 Penyebab Utama 36,4 Persen Rakyat Indonesia Tak Mau Divaksinasi, Ada 7 Penyebab Utama Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar