Demokrat: Ratusan Triliun Sudah Diberi, Hak Kita Bertanya, Masih Mampu Gak Negara Urus Covid Ini?
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon mempertanyakan kemampuan pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.
Menurut Jansen, dengan anggaran ratusan triliun rupiah yang diberikan melalui Perppu 1/2020 yang telah disahkan menjadi UU 2/2020 dimana Partai Demokrat ikut menyetujui, pemerintah seharusnya menunjukan kepada rakyat penanganan yang baik terhadap pandemi Covid-19 ini.
"Uang sudah kita beri. Ratusan Triliun dianggarkan tak ada menghalangi. Mestinya adalah sedikit kemenangan kecil. Yang terjadi ngurus oksigen saja tak beres," kata Jansen dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7).
"Jadi hak kita bertanya masih mampu tidak negara ngurus Covid ini," tambahnya menekankan.
Di Indonesia, lonjakan kasus aktif Covid-19 memang semakin menjadi. Menurut catatan resmi, hari Rabu kemarin (7/7) jumlah kasus baru dalam satu hari secara nasional lebih dari 34 ribu kasus. Sementara jumlah orang yang meninggal dunia dalam satu hari lebih dari 1.000 orang.
Daya tampung rumah sakit sudah berada di titik kritis. Banyak orang yang terjangkit virus ini dan membutuhkan perawatan di rumah sakit terpaksa bertahan di rumah-rumah. Tidak sedikit tenda darurat didirikan di halaman rumah sakit karena kamar sudah tidak mampu menampung pasien.
"Fakta penanganan Covid ini buruk, tak bisa diabaikan. Karena dia ada dihadapan kita bersama. Kalau pemerintah masih mampu, buktikan. Karena itu yang kita harapkan bersama. Agar tidak terus tambah korban, lakukan perbaikan dan perubahan agar saudara kita yang gugur di pandemi ini tidak sia-sia," demikian Jansen.
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Presiden Joko Widodo (kiri) meninjau langsung penyuntikan perdana vaksinasi Covid-19 Gotong Royong, di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Selasa (18/5)/Net
Demokrat: Ratusan Triliun Sudah Diberi, Hak Kita Bertanya, Masih Mampu Gak Negara Urus Covid Ini?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar