Hampir 80.000 Orang Meninggal Karena Covid-19, Natalius Pigai Sindir Jokowi: Ini Pelanggaran HAM

Baca Juga

Kasus Covid-19 baru di Indonesia masih berada di atas angka 10.000 setiap harinya.

Per Kamis, 22 Juli 2021 kemarin, kasus Covid-19 di Indonesia tembus 3.033.339 orang.

Pasien Covid-19 yang meninggal pun mengalami penambahan yang cukup tinggi. Kamis kemarin jumlah pasien yang meninggal mencapai 1.449 orang.

Pemerintah mencatatkan pasien Covid-19 yang meninggal mencapai 79.032 jiwa, hampir 80.000 rakyat Indonesia tewas karena virus corona.

Hingga saat ini pemerintah dinilai belum melakukan penanganan yang tepat untuk menekan persebaran virus corona, dan meminimalisir risiko kematian.

Hal itu pun disorot oleh aktivis hak asasi manusia (HAM) Natalius Pigai, dalam cuitannya di Twitter pada Jumat, 23 Juli 2021.

Menurut Pigai, negara memiliki tanggung jawab atas HAM rakyat, dan kepala negara wajib untuk melindungi hak-hak rakyatnya.

Presiden Jokowi dan wakilnya Ma'ruf Amin dinilai belum memenuhi kriteria tersebut.

"Konstitusi HAM Dunia amanatkan Negara Bertanggung Jawab atas HAM Warga. Jk Kepala Negara memahami Esensi Bernegara mk seberapa efektifkah upaya Anda melindungi Warga," ujar Pigai, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @NataliusPigai2.

Pigai menilai kematian puluhan ribu rakyat Indonesia menjadi salah satu bentuk pelanggaran HAM karena pembiaran.

"Pandemi tdk bisa dihindari tp 77.583 yg mati adalah: kelalaian menyebabkan kematian & pelanggaran HAM by Omission," ujarnya menambahkan.

Sang aktivis menilai membandingkan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal, di tiap negara untuk mencari pembelaan sangatlah tidak etis.

Pasalnya setiap negara wajib bertanggung jawab pada nasib rakyatnya.

"NB: Ada yg tanya, negara lain juga kematian Tinggi? Iya benarrr, tapi itu urusan mereka, Dunia ini bukan satu negara, tiap negara berdaulat. Tiap kepala negara punya kewajiban dan tanggungjawab mutlak untuk rakyatnya," ucapnya.

Menurut Pigai, seorang pemimpin negara seharusnya bisa memiliki empati tinggi dan kerja keras untuk bertanggung jawab pada rakyat.

"Dgn sumber daya kekuasaan, uang & jabatan yg anda punyai, “tidak ada yg sulit, sulit karena memang Anda sulit, tidak bisa krn memang Anda tidak bisa, ruwet krn memang Anda ruwet ”. Anda hrs kerja keras & bangun empati pd manusia (human being). (Natalius Pigai, Aktivis Kemanusiaan)" tuturnya.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Penampakan area pemakaman khusus Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis 15 Juli 2021. Berdasarkan data Worldometer, Indonesia resmi masuk empat besar kasus aktif Covid-19 terbanyak di seluruh dunia. /Antara/M Risyal Hidayat