Breaking News

Ketua Satgas IDI: Saya Harap Pemerintah Tutup Penerbangan dari Luar, Sebelum Benar-Benar Terlambat


Pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa dan Bali sudah memasuki pekan kedua.

Dari aturan pembatasan kegiatan ini tentunya diharapkan mampu menekan penyebaran virus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.

Pemerintah juga menargetkan dari kebijakan ini adanya penurunan mobilitas masyarakat, sehingga PPKM Darurat mampu berjalan optimal.

Namun, ibas dari lonjakan kasus di sejumlah wilayah Indonesia berdampak pada sejumlah negara membatasi bahkan menutup akses perjalanan udara bagi wisatawan asal Indonesia di negaranya.

Seperti yang sudah berlaku hari ini, Senin, 12 Juli 2021, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mulai membatasi wisatawan dari Indonesia hingga 21 hari ke depan.

Sehubungan dengan respon sejumlah negara yang menutup dan membatasi masuknya wisatawan asal Indonesia guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, Ketua Satgas IDI pun mulai menyoroti hal ini.

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, meminta pemerintah tidak ragu untuk mengambil kebijakan dengan menutup penerbangan dari luar negeri.

Menurutnya, dari kondisi pandemi Covid-19 dan kasus yang terus melonjak mengakibatkan Indonesia juga harus menerima konsekuensi atas situasi saat ini.

“Sekarang mulai menunjukkan konsekuensi amat serius bagi kita. Beberapa negara menutup wilayah udaranya untuk penerbangan dari Indonesia,” kata Zubairi Djoerban, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Minggu, 11 Juli 2021.

Profesor Zubairi juga mengingatkan supaya pemerintah tidak ragu mengambil kebijakan tersebut, sebelum kondisi pandemi semakin buruk dan benar-benar terlambat.

“Saya harap pemerintah tak ragu lagi menutup sementara penerbangan dari luar negara sebelum benar-benar terlambat,” kata Zubairi Djoerban.

Sebab tidak hanya Singapura yang menutup dan membatasi wisatawan dari Indonesia, namun sebelumnya pemerintah Hong Kong, Oman juga telah melarang penerbangan asal Indonesia masuk ke negaranya mulai Jumat, 9 Juli 2021 lalu.

Menyusul otoritas Uni Emirat Arab juga demikian, melarang penerbangan dari Indonesia mulai Minggu, 11 Juli 2021.

Di sisi lain, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Novie Riyanto, penutupan penerbangan oleh negara-negara lain merupakan hal wajar. Pemerintah menghormati keputusan mereka.

Ia juga mengatakan, dampaknya tidak berpengaruh besar bagi Indonesia. Karena, untuk angkut penumpang memang dilarang tapi logistik dan barang tetap masih diperbolehkan.

Namun, saat ditanyakan, apakah Indonesia ikut menutup sementara penerbangan dari internasional seperti negara lainnya, Novie mengaku kewenangan itu bukan ada di Kemenhub.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Sejumlah calon penumpang berjalan menuju konter validasi dokumen kesehatan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 18 Mei 2021. / Antara Foto/Fauzan
Ketua Satgas IDI: Saya Harap Pemerintah Tutup Penerbangan dari Luar, Sebelum Benar-Benar Terlambat Ketua Satgas IDI: Saya Harap Pemerintah Tutup Penerbangan dari Luar, Sebelum Benar-Benar Terlambat Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar