Breaking News

Rachmawati Meninggal Dunia, Mahathir Mohamad Dan Anwar Ibrahim Juga Berduka


Mantan Perdana Menteri Malaysia, DR. Mahathir Mohamad, turut merasakan kesedihan keluarga Rachmawati Soekarnoputri yang ditinggal putri Bung Karno itu untuk selamanya.

Sepucuk surat dukacita dikirimkan Mahathir kepada anak kedua Rachma, M. Marhaendra Putra, hari Selasa kemarin (6/7).

Rachmawati yang lahir pada 27 September 1950 menghembuskan nafas terakhir pada 3 Juli 2021 ketika menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ia dimakamkan hari itu juga di samping pusara Ibu Fatmawati di TPU Karet Bivak.

Di dalam copy surat yang diterima redaksi dari M. Marhaendra Putra, Mahathir mengatakan, “Hasmah dan saya serta keluarga ingin menyampaikan ucapan takziah kepada Bapak dan seluruh ahli keluarga dengan kembalinya ke Rahmatullah, Ibu Rachmawati Soekarnoputri, ibunda yang dikasihi pada hari Sabtu, 3 Julai 2021. Saya berharap Bapak sekeluarga bersabar menerima cobaan ini.”

“Kami mendoakan semoga Allah Subhanahu wa Taala mencucuri rahmatNya ke atas roh Allahyarhamah bersama orang-orang yang beriman. Amin,” demikian Mahathir Mohamad.

M. Marhaendra Putra yang biasa disapa Dade kepada redaksi mengatakan, hubungan ibunya dengan Mahathir Mohamad memang terbilang erat dan sangat baik. Rachma pernah berkunjung dua kali ke kantor Mahathir, Yayasan Kepimpinan Perdana di Putrajaya, pada tahun 2015 dan 2016.

Sementara Mahathir membalas kunjungan itu sebanyak dua kali pula.

Pada bulan September 2015, Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) dan Universitas Bung Karno (UBK) yang didirikan Rachma memberikan penghargaan Star of Soekarno kepada sejumlah tokoh dunia, yakni Mahathir Mohamad dari Malaysia, Fidel Castro dari Kuba, Hugo Chavez dari Venezuela, dan Kim Jong Un dari Korea Utara.

Mahathir menerima langsung trofi yang diserahkan dalam sebuah upacara di Hotel Borobudur. Dalam orasinya, Mahathir menyinggung kekagumannya pada pikiran-pikiran kebangsaan dan kedaulatan Presiden Sukarno. Ini yang membuat dirinya juga dijuluki Little Soekarno.

Lalu di bulan Juli 2016, Mahathir memberikan kuliah umum di hadapan civitas akademika UBK di Balai Kartini, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Rachma menyerahkan buku “Demokrasi Belum Selesai” yang dituliskan kepada Mahatir Mohamad.

Ketika itu Mahathir tengah di persimpangan jalan menghadapi konflik dengan partai politik UMNO atau Barisan Nasional yang membesarkannya.

Mahathir Mohamad adalah Perdana Menteri Malaysia pada periode 1981 sampai 2003. Setelah lama mundur dari panggung politik, pada 2018 ia kembali terpilih sebagai Perdana Menteri. Kali ini kekuasaannya tidak berlangsung lama. Perpecahan di tubuh koalisi yang didirikannya bersama Anwar Ibrahim memaksa Mahathir Mohamad mengundurkan diri pada 1 Maret 2020.

Anwar Ibrahim Juga Berduka

Ucapan duka atas kepergian Rachmawati Soekarnoputri juga disampaikan mantan Timbalan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Ucapan duka cita itu disampaikan Anwar Ibrahim yang kini adalah pemimpin kelompok pembangkang (oposisi) Parlemen Malaysia, di laman Istangram miliknya di hari ketika Rachma meninggalkan dunia.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya dan keluarga turut bersedih atas wafatnya Rachmawati Sukarnoputri. Almarhumah adalah putri ketiga Presiden pertama Indonesia Soekarno,” tulisnya.

“Mendoakan keluarga almarhumah serta teman-teman dan warga Indonesia dikurniakan kekuatan dan juga kesabaran atas kepergiannya ini,” demikian Anwar Ibrahim sambil mengunggah foto hitam putih Rachma dengan latar belakang lukisan Bung Karno.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Rachmawati Soekarnoputri bersama Mahathir Mohamad/Net
Rachmawati Meninggal Dunia, Mahathir Mohamad Dan Anwar Ibrahim Juga Berduka Rachmawati Meninggal Dunia, Mahathir Mohamad Dan Anwar Ibrahim Juga Berduka Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar