Said Didu Bongkar Alasan Dipecat dari BUMN: Saya Tak Sejalan dengan Orang yang Mau Merampok

Baca Juga

Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN periode 2005-2010, Said Didu membeberkan alasan ia dipecat dari kementeriannya dahulu.

Hal itu disampaikan saat dirinya hadir di acara ‘Saatnya Perempuan Bicara’ yang diunggah di Youtube pada Minggu 4 Juli 2021.

“Tapi saya dulu saat, ya pasti dengar yang keluar di Twitter terus, Said Didu dipecat gitu kan,” ucap Said Didu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube tvOneNews, Senin 5 Juli 2021.

Dia mengungkapkan bahwa sejak masih berada di dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dirinya kerap melayangkan protes terhadap sejumlah kontraktor.

“Saya sejak di dalam juga selalu protes, saya protes, itu ada kontraktor yang menurut saya sudah terlalu lama, dan orang dekat kekuasaan,” ujar Said Didu.

Selain itu, dia juga menuturkan bahwa dirinya pernah menolak proyek besar yang mencapai triliunan rupiah.

“Terus ada proyek sangat besar yang di-mark up triliunan, saya marah dan saya mencoret, dan saya menolak, saya tidak menandatangani,” tutur Said Didu.

Karena hal itu, dia pun mengungkapkan bahwa dirinya dinilai tidak sejalan dengan kementerian tempatnya bekerja.

“Nah itu pilihan, dan saya dikatakan tidak sejalan. Ya pasti saya tidak sejalan orang yang mau merampok,” kata Said Didu.

Dia pun menceritakan prinsipnya yang berbunyi 'lebih baik bersuara mengatakan kebenaran meskipun pahit, daripada hanya bungkam dan tidak berbuat apa-apa'.

“Saat itu dengan istri saya, dengan anak saya, saya menyatakan saya ingin menjadi manusia merdeka, dan saya akan melepaskan semua jabatan saya untuk menjadi menyuarakan suara rakyat walaupun saya kehilangan pendapatan, Rp250 sampai Rp300 juta per bulan,” tutur Said Didu.

Menurutnya, mantan Sesmen BUMN itu tidak bisa bermain abu-abu dengan terus mengkritik tetapi masih menerima penghasilan.

“Saya tidak bisa bermain abu-abu, jadi kalau saya masih menerima penghasilan, terus saya masih mengkritik, itu kan sama saja dengan munafik. Saya tidak mau munafik,” kata Said Didu.

Melihat berbagai permasalahan di BUMN saat ini pun Said Didu mengaku sedih melihat perkembangan Kementerian yang pernah ditempatinya tersebut.

“Terus terang saya sedih melihat perkembangan BUMN, karena pasti semua mengikuti,” ujar Said Didu.

Dia mengatakan berbagai BUMN yang dimiliki Indonesia menghadapi dua permasalahan antara utang atau rugi.

“Kalau bukan rugi, banyak utang. Itu yang terjadi,” ucap Said Didu.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengaku berakhir dipecat dari kantor pemerintahan karena tak mau munafik. /Twitter.com/@msaid_didu