Said Didu Prihatin Lihat Kondisi BUMN Makin Merosot: Kalau Bukan Rugi, Banyak Utang
Said Didu mengaku sedih melihat perkembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan BUMN mengalami masalah di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Seperti Garuda Indonesia yang menghadapi krisis keuangan dengan total utang jatuh tempo hingga Mei 2021 mencapai Rp70 triliun.
Selain itu, PT Waskita Karya Tbk per akhir 2020 juga memiliki utang jangka pendek Rp43 triliun, dengan Rp17,86 triliun merupakan utang bank jangka pendek dan Rp1,22 triliun utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun.
Permasalahan BUMN yang tidak kalah menyita perhatian adalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan permasalahan aset dan pengelolaan produknya.
Melihat berbagai permasalahan di BUMN, Said Didu pun mengaku sedih melihat perkembangan Kementerian yang pernah ditempatinya tersebut.
Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN periode 2005-2010 itu juga menyoroti permasalahan yang terjadi di dalam Kementerian tersebut.
Hal itu disampaikan saat Said Didu hadir di acara ‘Saatnya Perempuan Bicara’ yang diunggah di Youtube pada Minggu, 4 Juli 2021.
“Terus terang saya sedih melihat perkembangan BUMN, karena pasti semua mengikuti,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube tvOneNews, Senin, 5 Juli 2021.
Said Didu mengatakan berbagai BUMN yang dimiliki Indonesia menghadapi dua permasalahan antara utang atau rugi.
“Kalau bukan rugi, banyak utang. Itu yang terjadi,” katanya.
Selain itu, Said Didu juga membahas terkait komentar warganet di media sosial yang menyoroti pemecatannya dari BUMN.
“Tapi saya dulu saat, ya pasti dengar yang keluar di Twitter terus, Said Didu dipecat gitu kan,” ujarnya.
Said Didu menegaskan bahwa sejak masih di dalam BUMN, dia juga kerap memprotes berbagai rencana yang akan dilaksanakan.
“Saya sejak di dalam juga selalu protes, saya protes itu ada kontraktor yang menurut saya sudah terlalu lama, dan orang dekat kekuasaan,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Said Didu juga menuturkan bahwa dirinya pernah menolak proyek besar yang mencapai triliunan rupiah.
“Terus ada proyek sangat besar yang di-mark up triliunan, saya marah dan saya mencoret, dan saya menolak, saya tidak menandatangani,” katanya.***
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN periode 2005-2010, Said Didu. Twitter/@msaid_didu. /
Said Didu Prihatin Lihat Kondisi BUMN Makin Merosot: Kalau Bukan Rugi, Banyak Utang
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar