Sentil Moeldoko? Faisal Basri Desak Jokowi Tertibkan Petinggi Istana yang Bagikan Obat Keras
Ekonom senior Faisal Basri ikut menyoroti adanya tingkah dari pejabat istana yang saat ini masif membagikan obat keras yang diklaim ampuh atasi Covid-19 di tengah melonjaknya pasien corona.
Dalam sorotannya itu, Faisal Basri mendesak agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera bertindak tegas dan menertibkan pejabat yang bagi-bagi obat keras itu.
Sebagai informasi, saat ini nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sedang menjadi sorotan karena tiba-tiba membagikan obat Ivermectin ke sejumlah daerah di Indonesia.
Dengan mengatasnamakan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko sempat menyampaikan telah membagikan Ivermectin untuk pasien corona atau Covid-19.
Dalam sebuah diskusi virtual, Moeldoko pun menyampaikan hal yang cukup kontroversial karena menyebut Ivermectin manjur bagi pasien corona sehingga bagus untuk penanganan Covid-19 di sejumlah daerah.
Berdasarkan informasi yang dirilis BPOM belum lama ini, di Indonesia Ivermectin merupakan obat yang terdaftar untuk indikasi infeksi cacingan.
Obat tersebut tergolong sebagai obat keras yang tersedia dalam bentuk sediaan 12 mg dan diberikan dalam dosis tunggal 150 – 200 mcg per kilogram berat badan dengan pemakaian 1 tahun sekali.
Dalam beberapa publikasi global, Ivermectin telah digunakan untuk penanggulangan Covid-19.
Akan tetapi, hal tersebut hanya dapat dipergunakan dalam kerangka uji klinik, sebagaimana rekomendasi dalam WHO Guideline for Covid-19 Treatment yang dipublikasikan pada 31 Maret 2021.
Disampaikan BPOM, kini Ivermectin sedang dilakukan uji klinik untuk pengobatan Covid-19 di bawah koordinasi dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.
Di lain pihak, beberapa tenaga medis termasuk ahli epidemiolog meragukan pemanfaatan dan keamanan dari obat Ivermectin yang merupakan obat keras untuk kesehatan pasien corona atau Covid-19.
“Anjuran yang sehat, hindari agar seakan-akan kita itu dokter,” cuit Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter, Kamis 1 Juli 2021.
“Penjualan obat keras, yang mudah didapat tanpa resep dokter sesuai aturan seharusnya bisa diterbitkan oleh @BPOM_RI,” tulis Pandu Riono menambahkan.
Sementara itu bila melihat kasus paparan Covid-19 di Indonesia, saat ini terus mengalami lonjakan yang sangat signifikan.
Sesuai data yang dirilis Kementerian Kesehatan per Sabtu, 3 Juli 2021, kemarin kasus positif corona atau Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 2.256.851 jiwa.
Dari data tersebut diketahui telah terjadi penambahan lagi kasus Covid-19 harian baru di Indonesia dalam kurun waktu 24 jam terakhir yakni sebanyak 27.913 jiwa
“Petinggi istana, walau pun atas nama HKTI, yang bagi-bagi obat keras bekerja sama dengan pabrik obat sepatutnya ditertibkan," tulis Ekonom senior Faisal Basri, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @FaisalBasri, Minggu 4 Juli 2021.
"Presiden harus tegas,” kata Faisal Basri dalam cuitannya.***
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ekonom Faisal Basri desak Presiden Jokowi tertibkan petinggi istana yang bagikan obat keras untuk pasien corona atau Covid-19. /Antara/Dewa WIguna/Akbar Nugroho Gumay
Sentil Moeldoko? Faisal Basri Desak Jokowi Tertibkan Petinggi Istana yang Bagikan Obat Keras
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar