Ada Viktor Laiskodat di Pesta Pantai Kepala Daerah se-NTT, Begini Sikap Polri Soal Dugaan Pelanggaran Prokes
Viralnya video pesta pantai di Otan, Pulau Semau pada Jumat, 27 Agustus 2021, belum ada tanda-tanda diseret ke meja hukum. Padahal, atas viralnya video tersebut banyak menuai kritik netizen di sosial media. Bagaimana sikap Polri dalam menghadapi pesta pejabat di masa PPKM ini?
Seperti diketahui, belum lama ini viralnya di sosial media pesta dan konser dalam rangka kegiatan pengukuhan TPKAD di Pantai Otan, Pulau Semau.
Acara tersebut dihadiri langsung Gubernur NTT, Viktor Buntilu Laiskodat, wagub, sekda hingga seluruh kepala daerah se-NTT. Hadir juga pejabat Bank NTT dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT.
Padahal pemerintah pusat tengah gencar-gencarnya menerapkan PPKM di masa semua kegiatan rakyat dibatasi super ketat. Untuk Provinisi NTT, pemerintah menetapkan penerapan PPKM level 4.
Akan tetapi, pesta yang digelar yang dihadiri para pejabat tinggi di sana seakan berpesta di zona bebas Covid-19. Mereka makan enak, berpesta, bernyanyi, dan minum-minum tanpa ada satu pun yang mampu menegurnya.
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda NTT, AKBP Rishian Krisna B irit memberikan komentar.
Sejumlah wartawan setempat, pada Minggu, 29 Agustus 2021, mengonfirmasi terkait izin acara tersebut. Akan tetapi, Kabid Humas Polda NTT tidak menjawabnya.
Kemudian soal apakah akan memanggil para pejabat dan pihak terkait untuk dimintai keterangan, Kabid Humas Polda NTT pun tidak menjawabnya.
Akan tetapi mengenai video viral tersebut, Kabid Humas Polda NTT menegaskan akan melakukan komunikasi dan koordinasi.
Menurut Krisna, komunikasi dan koordinasi dilakukan untuk mendapat data dan informasi yang akurat atas video viral tersebut.
“Polda NTT akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait guna mendapatkan data dan info yang akurat,” kata Kabid Humas Polda NTT.
Terkait dugaan adanya pelanggaran prokes, Kabid Humas Polda NTT ini hanya mengatakan perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang akurat.
Dikutip dari Antara News, seorang tokoh agama Kristen dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pendeta Emi Sahertian, memberikan kecaman atas tindakan kepala daerah di Pulau Semau.
Dari video yang beredar, terlihat jelas kerumunan yang terjadi pada pertemuan tersebut padahal saat ini, Indonesia sedang menghadapi pandemi yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak.
Namun, dalam pertemuan tersebut, banyaknya pihak yang datang, membuat jarak tidak terkendali.
Bahkan, seorang pria terlihat tidak mengenakan masker. Terciptanya kerumunan tersebut tentu saja menjadi perhatian publik.
Emi Sahertian mengecam agenda tersebut. "Bagi saya kerumunan ini contoh tidak baik bagi masyarakat terutama ketika penerapan PPKM level IV sedang berlangsung dan penularan Covid-19 mulai melandai," kata Emi Sahertian.
Selain itu, Emi menilai kerumunan tersebut merupakan salah satu bentuk tindakan kriminal yang membahayakan nyawa orang lain.
Hal tersebut mengingat kendurnya penerapan protokol kesehatan pada saat penyebaran Covid-19 sangat cepat.
"Pengaturan kedaruratan yang dilakukan untuk mencegah penularan dan menyelamatkan banyak nyawa masyarakat bila dilanggar ini sekelas dengan tindakan kriminal. Kegiatan berisiko ini akan bisa ditiru oleh masyarakat, bahkan bisa mengancam jiwa sesama karena rentan penularan Covid-19 yang mulai melandai di NTT," tuturnya.***
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Kerumunan acara pejabat NTT yang dihadiri Gubernur NTT dikecam oleh tokoh agama. Acara tersebut dihadiri langsung Gubernur NTT, Viktor Buntilu Laiskodat, wagub, sekda hingga seluruh kepala daerah se-NTT. Hadir juga pejabat Bank NTT dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT. /Tangkap layar
Ada Viktor Laiskodat di Pesta Pantai Kepala Daerah se-NTT, Begini Sikap Polri Soal Dugaan Pelanggaran Prokes
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar