Breaking News

Menag Akui Tak Ingin Populisme Islam Terus Mekar, Akademisi: Blak-blakan Atas Nama Pemerintah


Akademisi Cross Culture, Ali Syarief turut menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut terkait populisme Islam.

Ali menilai pernyataan Gus Yaqut sebagai pernyataan yang mewakili pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Blak-blakan atas nama pemerintah,” cuitnya, seperti dilansir Galamedia, Senin, 30 Agustus 2021.

Sebelumnya, Gus Yaqut telah menyampaikan, akhir-akhir ini terdapat segelintir pihak yang ingin membawa-bawa agama menjadi norma konflik.

Maksudnya, pihak tersebut ingin terus memerangi pihak yang berbeda keyakinan dengan mereka.

“Istilah kerennya itu populisme Islam,” kata Gus Yaqut.

Maka dari itu, ia mengaku enggan melihat populisme Islam semakin berkembang.

“Saya dan tentu kita semua tidak ingin populisme Islam berkembang,” ungkapnya.

Terlepas dari itu semua, Gus Yaqut menyebut, Indonesia itu tidak akan ada apabila Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, dan agama lokal tidak ada.

Lebih lanjut, sambung dia, Indonesia berdiri di tengah-tengah keberagaman agama, suku, dan budaya.

“Jika ada yang menghilangkan orang lain atas dasar agama, maka mereka tidak punya rasa keIndonesiaan,” tegasnya.

Hal ini disampaikan Gus Yaqut melalui webinar lintas agama, 27 Desember 2020 silam.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief. /YouTube Ali Syarief - Cross Culture Institute-Hippo
Menag Akui Tak Ingin Populisme Islam Terus Mekar, Akademisi: Blak-blakan Atas Nama Pemerintah Menag Akui Tak Ingin Populisme Islam Terus Mekar, Akademisi: Blak-blakan Atas Nama Pemerintah Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar