Sering Dihina di Media Sosial, Novel Baswedan: Sulit Menyadarkan Lalat Bahwa Bunga Lebih Indah dari Sampah
Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memang sering mendapat kecaman hingga hujatan dari publik.
Saat Novel Baswedan masih berstatus sebagai pegawai KPK ia bahkan sering mendapat fitnah dari sejumlah pihak.
Kini setelah Novel Baswedan dicopot dari jabatan penyidik senior KPK, ia lebih sering menerima hujatan di media sosial.
Hujatan, cacian, dan hinaan yang diterima Novel bahkan datang secara bertubi-tubi. Apalagi sebelum dirinya dicopot, banyak oknum yang semakin sering memberikan hinaan.
Kendati demikian, Novel enggan menanggapi hujatan di media sosial itu dengan serius.
Menurut Novel, hujatan dan hinaan merupakan risiko yang ia dapat dari tujuannya untuk berbuat baik, oleh karena itu ia tak merasa risau sedikit pun.
"Kita namanya ingin berbuat baik risikonya pasti banyak, ada saja yang tidak suka. Mereka ada yang punya motif pribadi, bisa juga karena suatu kegiatan kolektif seperti dibayar orang kali," ujar Novel, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Novel Baswedan pada Jumat, 15 Oktober 2021.
"Kalau kita mau merespons kita akan lelah, kita akan capek. Poinnya adalah kita ingin berbuat baik, kita ingin menyampaikan kebenaran, sudahlah kita gak risau," katanya menambahkan.
Novel justru berpikir jika hujatan yang diterima justru bisa memperlihatkan sifat orang yang melontarkannya.
"Toh kita memperjuangkan kebenaran bukan untuk dipuji, soal kemudian ada yang dipuji gak akan membuat kita mulia. Dihina juga gak bakal membuat kita buruk. Yang paling baik ya biarkan," kata Novel.
"Saat kita ingin menasihati, kalau mereka punya motif gimana? Ada kata-kata bijak begini 'ketika dia mengatakan jorok dan buruk, itulah isi hatinya'" ucapnya.
Ia pun mengibaratkan hinaan netizen seperti sikap lalat yang justru tetap mengerubungi sampah, padahal bunga lebih indah dari sampah.
"Belum lagi kalau kita mau melihat ada kata-kata bijak yang mengatakan sulit kalau anda ingin menasihati atau menyadarkan lalat bahwa bunga itu lebih indah daripada sambat, sulit itu. Jadi saya pikir dibiarkan, toh yang rugi dia sendiri," tutul Novel.***
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Novel Baswedan/Net
Sering Dihina di Media Sosial, Novel Baswedan: Sulit Menyadarkan Lalat Bahwa Bunga Lebih Indah dari Sampah
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar