Simulasi Skema Pembubaran Garuda Indonesia, Rentetan Kerugian Negara Dibongkar Pengamat

Baca Juga

Mantan sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu menyebutkan Indonesia akan menghadapi kerugian besar jika membangkrutkan PT Garuda Indonesia.

Polemik PT Garuda Indonesia sejatinya bukan hal baru lagi bagi pejabat di dalamnya.

Sejak 2003-2004 PT Garuda Indonesia telah menghadapi berbagai persoalan yang kemudian dibenahi.

Saat ini, PT Garuda Indonesia kembali menghadapi krisis yang pada masa lalu telah dirampungkan.

PT Garuda Indonesia terlilit utang sebesar Rp70 triliun yang diakibatkan oleh persoalan yang sama pada masa lalu yaitu terkait penyewaan pesawat.

Namun, kabar yang beredar saat ini bukanlah pemerintah akan bergerak untuk menyelamatkan Garuda Indonesia melainkan maskpai penerbangan pelat merah itu akan bangkrut.

Ditambah lagi, pemerintah menyiapkan Pelita Air sebagai pengganti Garuda Indonesia.

Dikatakan Muhammad Said Didu dalam siaran langsung di YouTube MSD, ia menyebutkan jika Indonesia akan mengalami kerugian besar.

"Kerugian pertama yaitu bahwa utang-utang Garuda Indonesia ke Pertamina, bandara, dan BUMN lainnya akan hilang. Jika Garuda Indonesia dibangkrutkan, pemerintah akan kehilangan Rp20-30 triliun," kata Said Didu.

Selain terkait permasalahan utang, negara juga disebut akan kehilangan sejumlah aset yang merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia.

"Indonesia juga akan kehilangan GMF (Garuda Maintenance Facilities) yang merupakan salah satu perusahaan terbaik di Asia. Walaupun tidak ada nilainya karena enggak bisa dibagi. Selain itu, tentunya kita akan kehilangan Citilink yang sedang sehat-sehatnya," ujar Said Didu.

Diperkirakan Said Didu, kerugian negara akan mencapai Rp20 triliun jika membubarkan Garuda Indonesia.***

Source: Silahkan Klik Link Ini

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Pesawat Garuda Indonesia/Net