Pria Warga Negara Asing Rela Gabung Jadi Relawan FPI Demi Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Benarkah?
Front Pembela Islam (FPI) belum lama ini terlihat mengirimkan relawan mereka
untuk dapat membantu korban bencana alam erupsi Gunung Semeru.
Sudah ada sejumlah Relawan FPI yang bernagkat langsung ke Lumajang, Jawa
Timur demi membantu para korban yang terdampak erupsi.
Relawan FPI itu membawa sejumlah kebutuhan pokok yang bisa membantu para
pengungsi di sana.
Selain itu tak lupa juga mereka membantu membersihkan puing-puing rumah yang
hancur diterpa awan panas guguran Gunung Semeru.
Namun, ternyata dari aksi relawan FPI itu sempat menjadi sorotan adanya
kisah yang cukup unik dan jarang sekali diketahui banyak orang.
Dalam postingan yang dibuat oleh seorang pegiat media sosial, Helmi Felis
mengunggah adanya seorang pria berkewarganegaraan asing.
Foto itu menunjukkan seorang pria Warga Negara Asing (WNA) yang tak
diketahui secara jelas dari mana asal negaranya.
Namun dari unggahan itu, dijelaskan bahwa seorang pria WNA rela bergabung
bersama tim dari relawan FPI.
Karena pria itu tidak mempunyai atribut FPI, pria yang merupakan wisatawan
asing itu menuliskan bajunya dengan menggunakan spidol.
Tulisan yang dibuat oleh pria itu bertuliskan “HB Rizieq” dibagian depan dan
“Relawan FPI” dibagian belakang.
Disebutkan dalam foto itu sang pria berniat ingin bergabung menjadi relawan
bersama FPI untuk membantu para korban erupsi Gunung Semeru.
Aksi dari pria asing itu justru mendapat kecaman dari sejumlah netizen di
Twitter.
Akan tetapi setelah ditelusuri ternyata pria tersebut bukan merupakan warga
negara asing, melainkan masih warga negara Indonesia.
Pria tersebut bernama Alwi Baagil Bahragba yang sudah lama menjadi bagian
dari anggota FPI di Jawa Timur, Gresik. [poskota]
FPI 👍🏼👍🏼
— Helmi Felis (@Helmi_Felis) December 10, 2021
. pic.twitter.com/oi5phX7v51
Foto: Pria Bule (WNA) Gabung Jadi Relawan FPI (Foto: @helmi_felis/Twitter)
Pria Warga Negara Asing Rela Gabung Jadi Relawan FPI Demi Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Benarkah?
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar