VIRAL! Tasnya Dirampas, Cewek Ini Curhat Lapor Polisi Malah Diomelin Lalu Disuruh Pulang

Kisah miris dialami oleh seorang wanita yang tasnya dirampas di sekitar kawasan Jatineagara Kaum, Jakarta Timur (Jaktim).

Melalui jejaring media sosial Instagram miliknya, @kumalameta mengunggah sebuah video yang memperlihatkan aksi kriminal sejumlah orang dan merampas tasnya.

Kala itu korban sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dari tempat kerjanya.

Namun secara tiba-tiba setelah dia mampir dari ATM BCA, ada seorang pria yang mendekati dan mengetuk kaca mobilnya. Pria itu sempat berbicara sesuatu.

Kendati demikian, korban memutuskan untuk menghiraukan dan melanjutkan perjalanannya.

“Aku mau share nih pengalaman enggak menyenangkan aku sepulang kerja. Sekitar jam 18.45 saya mampir ke Indomaret jalan sunan sedayu, jakarta timur untuk transaksi di atm bca,” tulis korban dalam caption, dikutip pada Senin, 11 Desember 2021.

“Setelah selesai transaksi, saya masuk ke mobil, jeda beberapa ratus meter, ada bapak mendekati kaca mobil saya, sambil bicara sesuatu, namun tidak terdengar dr dalam mobil, lalu saya abaikan dan tetap menyetir,” sambungnya.

Tak selang berapa lama, kemudian seorang pemotor kembali mendekati mobil korban sambil berteriak keras “itu mobil belakang bahayain orang”.

Sontak korban memutuskan untuk melipir di tempat yang agak terang.

Namun pas dia keluar dari mobil tiba-tiba dari arah sisi lain ada seseorang yang membuka pintu mobilnya dan merampas tas milik korban.

“Lalu saya melipir ke tepi jalan sambil cari tempat agak terang, persis di depan PT. JMT jalan jatinegara kaum (Rawamangun citizen pasti tau ya daerah ini). Pas saya keluar mobil, ternyata ada pria masuk dari pintu kiri mengambil tas saya (persis kaya yang ada di cctv),” jelasnya.

Coba Lapor Polisi Tapi Malah Diomelin dan Disuruh Pulang

Mendapati tasnya raib digondol orang tak dikenal, korban pun memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek terdekat di Rawamangun.

Namun bukannya masalah tersebut ditangani, pihak kepolisian malah menyuruh korban untuk pulang.

Bahkan korban mengaku sempat dimarahi oleh polisi dan justru menyarankan agar korban tidak memiliki banyak kartu ATM.

“Saya segera melapor ke Polsek terdekat di Rawangun, Namun saat saya ditanya-tanya oleh polisi, dia justru menyarankan saya pulang untuk menenangkan diri, dan percuma kalau mau dicari juga. Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya ‘lagian ibu ngapain sih punya atm banyak-banyak, kalau begini jadi repot, apalagi banyak potongan biaya admin juga’ dengan nada bicara tinggi,” jelas korban.

Korban pun mengaku sangat kecewa dengan sikap polisi tersebut dan meminta agar pemerintah segera menangani pelayanan buruk dari Polri.

Lebih parahnya lagi, kini kasus kriminalitas itu justru seakan hanya jadi angin lalu bagi polisi.

“Saya sangat-sangat kecewa atas sikap polisi tersebut, saya harap tidak ada lagi polisi seperti itu di INDONESIA. Bukannya membantu bertindak malah warga diomelin dan disuruh pulang, tanpa ada niat bantu apalagi datang ke TKP. Tolong sekali pemerintah bisa bertindak tegas atas kasus saya ini. Saya butuh polisi yang benar-benar bisa bertindak tegas atas segala kasus kriminal, sampai sekarang tidak ada kelanjutan dari polisi. Semoga aspirasi saya bisa di tangani,” imbuhnya. [hops]