Breaking News

Harga Minyak Goreng Mahal, Ekonom Faisal Basri: Pemerintah Biang Keladinya


Ekonom senior Faisal Basri menuding mahalnya harga minyak goreng akhir-akhir ini dikarenakan salah urus pemerintah dalam hal membuat kebijakan sehingga berimbas kepada rakyat kecil yang susah.

Menurutnya, mahalnya harga minyak goreng ini disebabkan para perusahaan CPO lebih memilih menjual produksinya kepada perusahaan biodiesel ketimbang perusahaan minyak goreng.

"Kalau CPO saya jual ke perusahaan minyak goreng dalam negeri, harganya harga domestik. Tapi, kalau saya jual ke perusahaan biodiesel saya buat harga internasional. Ya otomatis pengusaha CPO jual ke sana," papar Faisal dalam acara disuruh virtual bertajuk 'Minyak Goreng Langka Ada Apa' pada Rabu (16/2/2022).

"Siapa yang buat begitu? Ya pemerintah lah. Jadi biang keladi yang bikin kisruh minyak goreng ini yah pemerintah," tambah Faisal.

Menurut Faisal, selama ini pemerintah sangat gencar melakukan konversi solar ke biodiesel. Untuk diketahui, konsumsi CPO buat biodiesel naik tajam dari 5,83 juta ton tahun 2019 menjadi 7,23 juta ton tahun 2020.

Sementara di sisi lain, konsumsi CPO untuk industri pangan turun dari 9,86 juta ton pada 2019 menjadi 8,42 juta ton di 2020.

Pola konsumsi CPO dalam negeri seperti itu dinilai akan terus berlanjut dan diperkirakan porsi untuk biodiesel akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan porsi CPO dalam biodiesel lewat Program B30 atau bahkan lebih tinggi lagi.

"Jadi karena wajib, konsumsinya naik, sawitnya kan tidak meningkat secepat kebutuhan biodiesel (jadi) diambil dari minyak goreng ini, industri pangan ini," katanya.

"Ini adalah reaksikan kebijakan pemerintah yang memanjakan biodisel. Ongkosnya mahal sekali" katanya.

Sumber: suara
Foto: Ekonom senior Faisal Basri/Net
Harga Minyak Goreng Mahal, Ekonom Faisal Basri: Pemerintah Biang Keladinya Harga Minyak Goreng Mahal, Ekonom Faisal Basri: Pemerintah Biang Keladinya Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar