Prabowo Maju Pilpres untuk Keempat Kalinya, Pengamat: Demokrasi Minimalis, Orangnya Itu-itu Saja
Untuk keempat kalinya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Memang tidak ada aturan yang melarang. Hanya saja, demokrasi menjadi seperti minimalis apabila disuguhkan calon pemimpin yang itu-itu saja.
Begitu kata pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ray Rangkuti, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin siang (14/2).
"Demokrasi semata-mata didasarkan pada seperangkat aturan. Bukan pada kepatutan, etika, atau moral. Selama tidak ada aturan tertulis yang mencegah politisi melakukan ini atau itu, maka dengan sendirinya dibolehkan. Saya menyebut sikap ini sebagai penganut demokrasi minimalis," kata Ray Rangkuti.
"Nah, pencalonan Prabowo oleh Gerindra untuk yang keempat kalinya itu sebagai salah satu contoh dari demokrasi minimalis," sambungnya.
Kendari begitu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia ini menilai Gerindra bukan tanpa perhitungan, hingga percaya diri bakal mengusung kembali Prabowo Subianto pada Pilpres nanti.
"Kenyataannya popularitas dan elektabilitas Pak Prabowo masih tetap salah satu yang tertinggi dari sekian banyak kader Gerindra," tuturnya.
"Pak Prabowo juga merupakan salah satu calon presiden yang paling populer dengan elektabilitas yang terjaga di antara nomor 1 atau 3," lanjutnya.
Selain itu, kata Ray Rangkuti, pencalonan Prabowo Subianto juga diyakini dapat meniadakan kontraksi politik di internal Gerindra sendiri. Oleh karena itu, siapapun calon wakil presiden dari Gerindra seringkali justru terpatok pada figur Prabowo.
"Nah, alasan inilah yang mengakibatkan mengapa Pak Prabowo seperti tidak tergeser dalam proses pemilihan calon presiden di internal partai Gerindra," demikian Ray Rangkuti.
Sumber: rmol
Foto: Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bakal kembali diusung untuk maju dalam Pilpres 2024/Net
Prabowo Maju Pilpres untuk Keempat Kalinya, Pengamat: Demokrasi Minimalis, Orangnya Itu-itu Saja
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar