Rizal Ramli Angkat Suara Tanggapi Wacana Tunda Pemilu 2024, ‘Itu Pemberontakan Konstitusi!’

Baca Juga

Rizal Ramli, seorang pakar ekonomi mulai angkat suara tanggapi perihal wacana penundaan Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Rizal Ramli penundaan tersebut adalah sebuah pelanggaran konstitusi, disaat para petinggi politik mampu mempertahankan jabatan mereka baik di bagian eksekutif maupun legislatif.

Dengan tegas ia menyatakan bahwa perpanjangan masa jabatan, tanpa didahului dengan adanya pemilihan yang sah dari rakyat adalah sebuah kesalahan yang tidak bisa diterima oleh hukum tanah air.

“Perpanjangan jabatan tanpa pemilihan itu sangat inkonstitusional. Itu sebetulnya pemberontakan konstitusi. Kok tega-teganya, sih,” kata mantan Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu kepada wartawan.

Dalam kacamatanya, ia menilai jika wacana penundaan ini benar-benar dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa keputusan tersebut bukanlah keputusan yang berpihak pada rakyat.

Pasalnya, wacana itu hadir disaat rakyat sedang kesusahan dengan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, kedelai dan disusul dengan gas elpiji.

“Tidak ada empati dengan kesulitan rakyat,” tuturnya.

Dikutip dari Jpnn.com pada Minggu, 27 Februari 2022, Pada pemberitaan sebelumnya, terdapat wacana penundaan Pemilu di 2024 mendatang, hal tersebut bermula dari ucapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.

Ia mengklaim bahwa melihat ekonomi Indonesia saat ini, maka bisa jadi pesta demokrasi akan ditunda hingga dua tahun ke depan.

Isu itu kemudian disambut positif Partai Amanat Nasional (PAN), juga beberapa partai lainnya. 

Sumber: terkini

Foto: Rizal Ramli/Net