Breaking News

Antrean Solar Masih Mengular, Pemerintah Dinilai Tak Serius Urus Rakyatnya


Antrean panjang masyarakat untuk bisa mendapatkan solar masih terus terjadi di daerah. Bahkan antrean untuk mendapatkan solar ini terjadi di seluruh daerah di Provinsi Sumatera Selatan.

Kondisi ini menjadi sorotan keras anggota DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli, yang menilai tak ada keseriusan yang ditunjukkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan solar ini.

“Setelah kelangkaan minyak goreng, sekarang (masyarakat dihadapkan dengan) kelangkaan minyak solar. Artinya Pemerintah ini tidak serius mengurusi rakyatnya. Kalau mekanisme ini benar, harusnya tidak terjadi antrean,” ujar Syaiful Padli, dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (28/3).

Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumsel ini, beberapa waktu lalu anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel I Kota Palembang sudah melakukan reses ke Pertamina dan mendapat pernyataan pihak Pertamina bahwa mereka mendistribusikan solar sesuai kuota.

“Tapi faktanya di lapangan kuota ini dikurangi. Ini terbukti beberapa SPBU yang menjual solar tapi kini hilang dan solarnya tidak ada lagi. Ini mengakibatkan antrean panjang di masyarakat. Kami imbau kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi solar ini. Bila perlu ada operasi pasar dari Pertamina,” tegasnya.

Syaiful menambahkan, BBM solar selama ini mendapat subsidi pemerintah dan memang dibutuhkan oleh masyarakat. Tapi minimnya pengawasan dan sanksi membuat subsidi tersebut dinikmati oleh mereka yang tidak berhak.  

“Buktinya terlihat banyak antrean mobil mewah (isi solar) di situ. Ini kan karena tidak adanya kontrol dari pemerintah. Jadi operasi pasar terhadap kelangkaan solar ini harus segera dilakukan Pertamina,” tutup Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel ini. 

Sumber: rmol
Foto: Antrean kendaraan untuk mendapatkan solar di salah satu SPBU dalam Kota Palembang/RMOLSumsel
Antrean Solar Masih Mengular, Pemerintah Dinilai Tak Serius Urus Rakyatnya Antrean Solar Masih Mengular, Pemerintah Dinilai Tak Serius Urus Rakyatnya Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar