Bahas HET Minyak, Rocky Gerung: Sebetulnya Presiden Bukan Melayani Rakyat, tapi Kartel Minyak Goreng!

Baca Juga

Pengamat politik Rocky Gerung buka suara terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah.

Nah, menurutnya, Presiden Joko Widodo sebenarnya bukan sedang melayani rakyat, melainkan kartel minyak goreng.

Loh, kok bisa?

Ya, terkait HET minyak goreng curah yang naik menjadi Rp14.000 per liter, ia mengatakan Presiden Jokowi melakukannya karena harus melayani kepentingan kartel minyak goreng.

Tak segan-segan, ia bahkan menyebut cara yang digunakan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi merupakan cara licik.

“Itu memang terpaksa mesti dia lakukan karena enggak ada jalan lain,” ungkapnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip terkini.id pada Rabu, 16 Maret 2022.

“Dan sebentar lagi juga jatuh lagi tuh harga itu tadi, karena sebetulnya kita tahu bahwa Presiden (Jokowi) akhirnya bukan melayani rakyat, tapi dia melayani kartel minyak goreng.”

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa HET minyak goreng curah yang ditetapkan saat ini tampak disengaja untuk diberlakukan.

Sebab, menurutnya, tidak ada satu pun pihak yang mampu menghalangi disparitas harga minyak goreng curah.

“Jadi, sekali lagi kalau bicara kronologi ekonomi atau cara melihat secara struktural, memang kita tinggikan di dalam sistem pasar kapitalisme,” paparnya.

“Enggak akan ada yang mampu untuk menghalangi disparitas harga.”

Melansir Kabarbesuki, Rocky Gerung juga menilai bahwa kebijakan menaikkan HET minyak goreng curah hanya merupakan ‘polesan’ semata, termasuk ketika Pemerintah mencoba mengancam produsen.

Menurutnya, produsen tak akan mudah diancam oleh negara karena sangat mengutamakan efisiensi produksi.

Ia juga menegaskan bahwa Presiden tak akan mampu mengancam produsen minyak goreng karena mereka turut membantu Presiden untuk menang dalam Pemilu.

“Jadi, itu intinya kalau konsep-konsep dasar perencanaan ekonomi itu hendak dipoles dengan semacam ancam-mengancam produsen, produsen gak mungkin bisa diancam oleh negara karena dia terikat dengan efisiensi,” ujarnya.

“Bahkan dengan efisiensi itu dia bisa bilang, ‘Ini wilayah politik yang kita pakai dulu buat Anda jadi presiden, jadi enggak usah atur-atur kamilah’. Kira-kira begitu kasarnya tuh,” pungkas Rocky Gerung.

Sumber: terkini 

Foto: Rocky Gerung/Net