Baliho dan Blusukan Tidak Mempan, Puan Maharani Masih Sulit Menyatu dengan Rakyat
Sosok Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dianggap masih belum mendapat tempat di hati masyarakat.
Hal ini tercermin pada elektabilitasnya yang tak kunjung terdongkrak. Padahal, berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari pemasangan baliho di berbagai kota, hingga blusukan ke daerah mendekatkan diri ke masyarakat.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga berpandangan, stagnannya elektabilitas Ketua DPR RI ini tak lepas dari adanya gap penampilan Puan dengan masyarakat. Putri Megawati Soekarnoputri ini terlihat sulit menyatu dengan masyarakat.
"Akibatnya, masyarakat tidak terlalu respek kepada Puan. Masyarakat mempersepsi Puan bukanlah sosok yang dekat dengannya, termasuk dalam memperjuangkan aspirasi,” tegas Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/3).
Yang kedua, kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat sangat lemah. Gaya komunikasi Puan belum berorientasi dengan masyarakat yang dituju.
"Puan kurang menunjukan empati. Akibatnya kurang mendapat simpati dari masyarakat yang ditemuinya. Padahal, dalam komunikasi, empati sangat diperlukan untuk melihat ketulusan," sambungnya.
Kemudian yang terakhir, aura kepemimpinan Puan juga belum kuat. Oleh karena itu, ketertarikan Puan di mata masyarakat sangat rendah. Hal ini membuat popularitas Puan relatif tinggi, namun elektabilitasnya tetap rendah.
"Jadi, selama tiga faktor itu belum diatasi, maka pemasangan baliho dan turun langsung ke masyarakat tidak akan meningkatkan elektabilitas Puan," tutupnya.
Sumber: rmol
Foto: Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani/Net
Baliho dan Blusukan Tidak Mempan, Puan Maharani Masih Sulit Menyatu dengan Rakyat
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar