Kalau Kinerja Menteri Rendah Pecat, Jangan Malah Marah-marah ke Publik
Presiden Joko Widodo harus tegas dalam mengambil sikap. Jika memang ada anak buah yang menghabiskan uang negara dengan membelanjakan produk impor, maka Jokowi harus memecat yang bersangkutan. Bukan malah mengumbar kemarahan ke publik.
Begitu pesan dari pengamat politik Jamiluddin Ritonga untuk Presiden Jokowi agar lebih tegas kepada para pembantunya.
"Kalau presiden menilai kinerja pembantunya rendah, maka langsung saja reshuffle tanpa terlebih dahulu mempermalukannya di depan umum. Dengan begitu, presiden mengangkat menteri dengan baik dan memberhentikannya juga dengan cara baik,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/3).
Namun demikian, Jamiluddin mengingatkan bahwa jika Jokowi melakukan reshuffle terlalu sering, maka masyarakat akan bertanya tentang siapa yang sebenarnya salah, presiden atau menterinya.
"Karena bisa saja seleksi menteri yang tidak ketat, sehingga kualitasnya memang tak layak menjadi menteri. Kalau ini yang terjadi, tentu yang salah bukan sang menteri, tapi justru yang memilihnya,” katanya.
Bukan tidak mungkin, sambung Jamiluddin, menteri - menteri di Kabinet Indonesia Maju adalah kalangan profesional yang andal di bidangnya masing-masing. Namun mereka tidak bisa bekerja baik karena mendapatkan arahan dari presiden yang kurang jelas.
“Sehingga sang menteri tak dapat bekerja maksimal,” demikian Jamiluddin.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Joko Widodo/Net
Kalau Kinerja Menteri Rendah Pecat, Jangan Malah Marah-marah ke Publik
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar