Menyesal Bentak Polisi dan Lecehkan Adat Lampung Timur, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke: Saya Sudah Meminta Maaf
Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke mengaku menyesal atas perbuatannya membentak polisi dan merobohkan papan bunga di Polres Lampung Timur.
Penyesalan itu disampaikan Wilson, usai ditangkap Tim Gabungan Resmob Polda Lampung dan Polres Lampung Timur (Lamtim).
"Saya sudah meminta maaf dan saya menyesal," kata Wilson seperti diberitakan Kantor Berita RMOLLampung, Sabtu (12/3).
Wilson Lalengke bersama rombongan mendatangi Mapolres Lampung Timur pada Jumat (11/3), kemudian melakukan perusakan papan bunga dan membentak-bentak anggota polisi di Polres Lamtim.
Dia juga dituding menghina dan melecehkan adat di Lampung Timur, dan membuat keonaran di Polres Lampung Timur.
Wilson ditangkap di depan gerbang Polda Lampung, bersama dua pengurusnya, pada Sabtu siang (12/3).
Ketua Pemangku Adat Desa Negeri Tua Ismail Agus Gelar Suttan Paklikur Ratus, mengatakan tujuan kedatangannya ke Mapolres Lampung Timur untuk melaporkan Wilson Lalengke atas dugaan perusakan papan bunga.
"Papan bunga yang dirobohkan dipinggir jalan Polres Lampung Timur itukan atas nama adat kami, tentunya kami merasa tersinggung," kata Ismail Agus selaku tokoh adat Beliuk Negri Tua.
Viral sebelumnya, aksi Wilson mengamuk di Polres Lampung Timur. Dia juga merobohkan papan bunga dari tokoh adat untuk Polres Lampung Timur.
Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution membenarkan hal tersebut. Kata dia, Wilson dan beberapa rekannya yaitu ES dan AM diamankan atas dugaan perusakan.
"Benar kita telah mengamankan WL, laporan model A dan sekarang biarkan kami bekerja melakukan proses pemeriksaan dan kebetulan hari ini ada juga Penyimbang adat yang juga melaporkan hal yang sama," ujar Zaky.
Sumber: rmol
Foto: Proses penangkapan Wilson Lalengke (baju biru) yang sempat mengamuk di Mapolres Lampung Timur, Jumat (11/3).
Menyesal Bentak Polisi dan Lecehkan Adat Lampung Timur, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke: Saya Sudah Meminta Maaf
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar