Belum 24 Jam, Menkeu Baru Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi
Hanya beberapa jam setelah dilantik, menteri keuangan baru Sri Lanka mengumumkan pengunduran diri di tengah krisis ekonomi akut yang dihadapi negara tersebut.
Ia adalah Ali Sabry, mantan menteri kehakiman yang ditunjuk oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa sebagai menteri keuangan pada Senin (4/4) untuk menggantikan Basil Rajapaksa yang mengundurkan diri secara massal dengan puluhan menteri kabinet lainnya pada Minggu (3/4).
Sabry termasuk di antara empat menteri baru yang dilantik di hadapan presiden, beberapa jam sebelum seluruh kabinet mengundurkan diri di tengah kemarahan publik terhadap kondisi ekonomi yang semakin buruk.
Dalam surat pengunduran dirinya kepada presiden yang dikutip India Today pada Selasa (5/4), Sabry juga menawarkan untuk mundur sebagai anggota parlemen.
"Saya memutuskan untuk menerima jabatan Menteri Keuangan hanya sebagai tindakan sementara sampai solusi yang tepat, penuh waktu, dan berkelanjutan dapat ditemukan," ujarnya.
"Namun, setelah banyak refleksi dan pertimbangan, serta mempertimbangkan situasi saat ini, saya sekarang berpandangan... langkah-langkah segar dan proaktif dan tidak konvensional perlu diambil, termasuk pengangkatan Menteri Keuangan yang baru,” tambahnya.
Sri Lanka menghadapi gelombang kemarahan warga yang menderita karena kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan, sementara inflasi melonjak.
Warga melakukan aksi protes untuk menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Presiden menyatakan keadaan darurat setelah unjuk rasa di depan kediamannya pada pekan lalu.
Pada Senin, partai-partai oposisi Sri Lanka menolak undangan presiden untuk bergabung dalam pemerintahan persatuan.
Sumber: rmol
Foto: Ali Sabry mengundurkan diri sebagai menteri keuangan Sri Lanka/Net
Belum 24 Jam, Menkeu Baru Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar