Mahasiswa di Makasar Mulai Bakar Ban: Rakyat Dicekik, Pemerintah Selingkuh dengan Oligarki

Massa aksi mulai bakar ban di kawasan Fly Over Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 11.00 wita, Senin (11/4/2022). Mereka dari Aliansi Solidaritas Mahasiswa Yapma.

Korlap Yapma, Rahmatullah mengatakan, di tengah krisis yang menampar dunia secara global. Tiap Negara dalam hal ini pemerintahannya memeras otak juga menguras tenaga dalam melahirkan solusi serta alternatif dalam menjawab pemulihan kebutuhan ekonomi secara totalitas.

Hal yang berbeda justru dirasakan oleh bangsa indonesia. Bagaimana tidak, krisis yang sama dialami akibat dari Covid-19 yang tidak sekedar menyerang membunuh secara biologis, tapi juga menggempur sendi ekonomi bangsa dan membuat kita, rakyat Indonesia seluruhnya berada dalam satu tingkat kepanikan yang mengerikan.

“Alih-alih mencari solusi dalam menjawab krisis ekonomi yang kian hari mencekik Rakyat, Pemerintah Indonesia justru bermain mata, berselingkuh dengan elit oligarki hingga melahirkan sederet kebijakan Politik sebagai hasil dari sebuah muslihat busuk yang rapi terkonsolidasi sejak awal,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga bahan bakar minyak, kenaikan harga sembako, kelangkaan minyak goreng, kenaikan PPN dan kebijakan lainnya sengaja dipaksakan kepada rakyat.

“Ditambah lagi dengan wacana yang diproduksi keluar dari corong istana, soal perpanjangan atau penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode, dengan dalil ketidakmampuan kas negara untuk membiayai agenda lima tahun sekali tersebut,”

“Sementara itu Negara dalam hal ini pemerintah tetap ngotot dan memaksakan untuk pemindahan ibukota Negara yang tentunya memakan biaya ratusan Triliunan. Ada apa,” pungkasnya.

Sejumlah tuntutan yang dibawa oleh Aliansi Solidaritas Mahasiswa Yapma diantaranya: