Breaking News

Sentilan Cak Nun di Markas PDIP: Presiden Sekarang Belum Tepat, Mohon Maaf


Presiden Joko Widodo saat ini belum tepat sebagai pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara berkuasa seperti Amerika Serikat dan Rusia.

Sentilan tersebut disampaikan Cendekiawan muslim Muhammad Ainun Nadjib dalam acara "Sinau bersama Cak Nun" yang digelar di Sekolah Partai PDIP, tepatnya di Masjid At-Taufiq Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (10/4).

Awalnya, Cak Nun menyebut Indonesia memiliki sejarah hingga 18 generasi.

"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara kuat dan adikuasa, jangan pikir kalian benar-benar berkuasa, karena kami (Indonesia) adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu 18 generasi," kata Cak Nun.

Dengan sejarah yang panjang tersebut, ia pun meyakini Indonesia mampu melampaui negara-negara besar di dunia melalui ilmu dan manajemen yang baik.

"Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang masalahnya belum tepat presidennya, gitu aja. Jangan marah," sambung Cak Nun yang berbicara di tengah-tengah Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto.

Cak Nun melanjutkan, pernyataan tersebut bukan sebagai kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Saya tidak mengatakan salah atau jelek, (tapi) belum tepat. Kalau di bahasa Jawa itu ada bener ada pener, itu (presiden Jokowi) sudah bener, tapi belum pener," lanjutnya.

Ia lantas berharap, ke depan Indonesia bisa memiliki pemimpin yang benar-benar membawa kelahiran baru bagi Indonesia.

"Aku ingin besok pagi, sebelum dan setelah 2024, kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kiita, bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa, tidak," tandasnya. 

Sumber: rmol
Foto: Cendekiawan muslim Muhammad Ainun Nadjib dalam acara "Sinau bersama Cak Nun" di Lenteng Agung, Jakarta/Net
Sentilan Cak Nun di Markas PDIP: Presiden Sekarang Belum Tepat, Mohon Maaf Sentilan Cak Nun di Markas PDIP: Presiden Sekarang Belum Tepat, Mohon Maaf Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar