Gawat, Christian Rudolf Tobing Bisa Bebas Gegara Senyumnya yang Sadis
Gawat, Christian Rudolf Tobing bisa bebas gegara senyumnya yang sadis.
Christian Rudolf Tobing bisa bebas meski sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Ade Yunia Rizabani atau Icha (36).
Ironisnya, senyum Christian Rudolf Tobing lah yang malah bisa membuat pembunuha sadis itu bebas.
Publik menilai, sikap Rudolf itu menunjukkan kemungkinan tersangka yang sakit kejiwaan, sadis atau psikopat.
Senyum Rudolf Tobing itu sebagaimana tertangkap dalam kamera CCTV lift apartemen di Jakarta Pusat.
Dalam video itu, Mayat Icha kemudian dimasukkan Rudolf Tobing ke dalam plastik yang sudah disiapkan.
Pendeta muda itu lalu membawa mayat teman sekomunitas gerejanya itu dengan menggunakan troli.
Pendapat itu disampaikan pakar hukum dari Dalimunthe & Tampubolon Laywers (DNT Lawyers), Boris Tampubolon, dikutip pojoksatu.id dari kompas.com, Minggu 23 Oktober 2022.
Itu bisa terjadi jika Rudolf terbukti mengalami cacat kejiwaan sebagaimana dalam Pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
“Pasal 44 KUHP memang intinya menyatakan orang yang melakukan perbuatan pidana, namun karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena peyakit, tidak (bisa) dipidana,” terang Boris.
Akan tetapi, hal itu tidak bisa ditentukan oleh penyidik.
Melainkan oleh pengadilan. Mulai dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, sampai Mahkamah Agung.
Dengan demikian, Rudolf tetap harus menjalani proses hukum dan proses persidangan.
“Nanti berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti, hakimlah yang menilai dan kemudian memutuskan apakah kepada pelaku harus dipidana atau ditempatkan dulu di rumah sakit jiwa,” kata Boris.
Arti Senyum Christian Rudolf Tobing
Christian Rudolf Tobing blak-blakan mengungkap arti senyumannya yang viral tersebut kepada penyidik yang memeriksanya.
“Kami tanyakan kepada tersangka kenapa tersenyum? Ya, jawabannya karena happy,” ungkap Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, Jumat 21 Oktober 2022.
Hengki juga menyebut, bahwa senyuman itu merupakan ungkapan kepuasan pelaku.
Karena pelaku berhasil menghabisi Icha, yang jadi targetnya, meski bukan target utamany.
“Menurut keterangan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) karena target sudah tercapai dibunuh,” terangnya.
Sementara Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkap hal senada.
Indrawienny menyebut, senyum Rudolf itu menggambarkan ada kepuasan pelaku bisa menghabisi orang yang ia targetkan.
“Dia senang, mission accomplish,” bebernya.
Belajar Membunuh secara Online
Sejatinya, Rudolf Tobing ingin menghabisi korban-korbanya dengan menyewa pembunuh bayaran.
Akan tetapi, hal itu urung dilakukan lantaran ia tak mampu membayar tarif pembunuh bayaran.
“Jasa itu (pembunuh bayaran) tidak jadi. Menurut keterangan pelaku, tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup,” ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, Sabtu 22 Oktober 2022.
Karena itu, pria plontos itu lantas mencari cara bagaimana membunuh tanpa bersuara.
Cara membunuh itu ternyata dipelajarai Rudolf secara online.
“Pelaku men-searching lagi bagaimana cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari,” beber Indrawienny.
Setelah merasa cukup paham, baru kemudian ia mengeksekus Icha.
Eksekusi dilakukan di sebuah apartemen di Jakarta Pusat.
Mayat Icha lalu dibungkus plastik dan dibawa menggunakan troli.
Selanjutnya, mayat Icha dibuang oleh Rudolf di kolong Tol Becakayu, Kota Bekasi.
Demikian kemungkinan Christian Rudolf Tobing bisa bebas gegara senyumnya yang sadis.
Sumber: pojoksatu
Foto: Christian Rudolf Tobing bisa bebas gegara senyumnya yang terekam kamera CCTV saat membawa mayat Icha menggunakan toli
Gawat, Christian Rudolf Tobing Bisa Bebas Gegara Senyumnya yang Sadis
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar