Breaking News

Imam Masjid New York ke Menag: Tidak Perlu Over Reaktif Benturkan Islam dan Budaya


Pernyataan Menteri Agama (menag) Gus Yaqut Cholil Qoumas di Podcast Deddy Corbuzier yang diunggah ulang warganet ke Twitter menuai sorotan. Menag Gus Yaqut mengungkapkan terkait 'Islam dari tanah Arab'.

Sorotan itu datang dari Imam masjid New York, Ustaz Shamsi Ali.

Dia menilai itu tidak datang dari Arab, tetapi datangnya dari Allah. Islam itu tdk datang dari Arab. Datangnya dari Allah. karenanya Islam itu “rahmatan lil-alamin” dan “kaafatan linnas”," cuitnya di lini masa Twitternya.

President of Nusantara Foundation ini menilai Gus Yaqut Cholil Qoumas tak perlu reaktif untuk benturkan Islam dan budaya. Islam dinilainya menguatkan budaya yang baik. "Tdk perlu over reaktif benturkan Islam dan budaya. Islam hadir menguatkan budaya yang baik. Tapi juga membenarkan budaya yg salah. Jika salah Islam luruskan," tulisnya yang dikutip FAJAR.CO.ID, Sabtu (29/10/2022)>

Dalam potongan video itu, Gus Yaqut menjelaskan kepada Deddy Corbuzier bahwa Islam datang ke Indonesia dari Arab, sehingga harus menghargai budaya yang ada di Indonesia.

"Agama Islam ini kan bukan dari Indonesia. Islam dari tanah Arab masuk ke Indonesia. Maka Islam ini harus menghargai budaya yang ada di Indonesia," terang Gus Yaqut.

Lebih lanjut Gus Yaqut menerangkan bahwa yang dimaksud budaya Indonesia itu adalah seperti menyambangi orang lain yang sedang kesusahan kemudian tidak bertanya agamanya apa dan sebagainya untu membantu.

"Budaya di Indonesia tuh seperti apa? Saling menghormati, saling menyambangi ketika ada orang lain kesusahan dia tidak perlu bertanya agamamu apa untuk membantu. Mau bantu ya bantu aja. Ketika orang seneng mau ngasih selamat juga ngak harus nanya agamamu apa," kata Yaqut.

Sumber: fajar
Foto: Imam Shamsi Ali/Net
Imam Masjid New York ke Menag: Tidak Perlu Over Reaktif Benturkan Islam dan Budaya Imam Masjid New York ke Menag: Tidak Perlu Over Reaktif Benturkan Islam dan Budaya Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar