JK Peringatkan Sri Mulyani Tak Menakuti Rakyat Soal Krisis 2023, Said Didu: Sepertinya Ada Agenda Tersembunyi
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, juga mengomentari soal peringatan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait ancaman krisis 2023.
Menurutnya, Sri Mulyani bukan sosok yang sering pesimis. Sehingga dia menduga ada agenda tersembunyi dibalik itu.
“Jarang sekali Ibu Sri psimis seperti ini. Sepertinya ada agenda tersembunyi dibalik sikap pesimis tersebut,” ucapnya, dalam keterangannya, Sabtu, (29/10/2022).
Pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini berharap agar itu tak menjadi alasan penundaan pemilu dan pilpres 2024.
“Semoga tidak terkait dengan persiapan alasan untuk penundaan pemilu dan Pilpres dengan alasan krisis ekonomi,” tandas Said Didu.
Pernyataan Said Didu ini merespons Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang telah meminta Sri Mulyani tak menakut-nakuti masyarakat soal krisis ekonomi yang akan terjadi di 2023 mendatang.
“Saya bilang pada Sri Mulyani jangan takut-takut orang, tahun depan akan kiamat (krisis ekonomi, red),” kata JK ketika memberikan sambutan dalam Gala Dinner 70th Kalla Anniversary dan 44th Bukaka di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Hal itu kata JK disampaikan ke Sri Mulyani melalui sambungan telepon.
“Saya telepon jangan begitu, jangan kasih takut semua orang. Ini negeri luas, kalau ada masalah, hadapi. Kita jangan takut,” tambahnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani memperingatkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang terancam mengalami krisis di tahun 2023.
“Bank Dunia sudah menyampaikan kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di 2023,” kata Sri Mulyani dalam keterangan pers APBN KiTa secara virtual, Senin (26/9/2022) lalu.
Sumber: fajar
Foto: Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu/Net
JK Peringatkan Sri Mulyani Tak Menakuti Rakyat Soal Krisis 2023, Said Didu: Sepertinya Ada Agenda Tersembunyi
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar